REPUBLIKA.CO.ID, Terletak di atas pusat kota, Bo-Kaap adalah salah satu pemukiman tertua yang paling menarik di kota Afrika Selatan. Daerah ini ditandai dengan rumah-rumah berwarna cerah dan romantis, serta jalan-jalan yang ada di pemukiman ini didisain menyerupai kembali abad ke-18.
Rumah-rumah berwarna cerah di kedua sisi jalan adalah sebuah inovasi terbaru yang diciptakan warga Muslim. Sebelumnya, semua rumah di Bo-Kaap dicat warna putih. Kemudian warga Bo-Kaap yang saat ini mayoritas beragama Muslim mulai melukis rumah mereka dengan warna yang cerah dalam menyambut Idul Fitri kemarin.
Penduduk Bo-Kaap adalah keturunan budak yang berasal dari Malaysia, Indonesia, India, Sri Lanka dan berbagai negara Asia pada abad 16 dan 17. Budak ini disebut 'Warga Melayu', meskipun tidak semua dari mereka adalah keturunan Malaysia.
Warga di kota Bo-Kaap sebagian besar beragama Muslim dengan khas budaya Melayu, berasal dari perkawinan antara budak dari Selatan dan negara-negara Asia Tenggara dengan orang-orang dari India, Madagaskar, dan kelompok-kelompok pribumi Afrika.
Banyak wanita lokal masuk Islam untuk menikah dengan pria Muslim. "Mereka tidak minum alkohol, sehingga membuat suami mereka lebih baik. Sekarang, warga Bo-Kaap menyebut diri mereka sebagai komunitas Muslim," kata penduduk asli Kota Bo-Kaap dilansir dari Amusingplanet Senin (27/7).