Rabu 29 Jul 2015 10:41 WIB

Ini Lima Poin Utama Rekam Jejak Capim KPK

Rep: C36/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti (kiri) bersama Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti (kiri) bersama Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Panitia Seleksi (Pansel) KPK, Betti Alisjahbana, mengatakan sedikitnya ada lima hal yang menjadi poin penting penelusuran rekam jejak calon pimpinan (capim) KPK.  Ada tujuh pihak yang dilibatkan dalam proses rekam jejak capim KPK.

"Pertama, kami ingin tahu sejauh mana integritas yang dimiliki para capim. Integritas merupakan inti yang penting," tutur Betti ketika dihubungi ROL, Rabu (29/7).

Kedua, para pelaku rekam jejak akan melihat pola transaksi keuangan yang selama ini dilakukan oleh 48 capim KPK.  Selanjutnya, ketaatan mebayar pajak para kandidat juga bakal ditelusuri lebih lanjut.

Hal keempat yang akan dirunut adalah ada atau tidaknya permasalahan hukum yang tercatat di kepolisian.  Poin terakhir yang menjadi perhatian yakni  kemungkinan pengaduan masyarakat terkait track record capim kepada KPK.

“Tujuan utama penelusuran rekam jejak adalah mencari pimpinan KPK yang  benar-benar berkualitas.  Tujuan penting lainnya, mencari pimpinan yang  tidak memiliki peluang tersandung berbagai masalah di kemudian hari,“ tegas Betti.

Pada Selasa (28/7) siang, pansel berencana menyerahkan berkas 48 capim kepada PPATK, Kemenkeu dan perwakilan masyarakat sipil.  Sebelumnya, mereka sudah menyerahkan berkas kepada Polri, Kejaksaan Agung, BIN dan pimpinan KPK. Empat lembaga tersebut kini sudah melaksanakan proses rekam jejak 48 kandidat capim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement