REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta menganggap kalau tawuran yang masih sering terjadi diakibatkan warga yang masih tinggal di Rumah Sangat Sangat Sederhana Sampai Susah Senggama (RSSSS). Sebab, tawuran sering terjadi di kawasan yang terbilang kumuh.
"Soalnya itu kan mereka tinggalnya di RSSSSSS kan, Rumah Sangat Sangat Sederhana Sampai Susah Senggama," kata Ahok, Rabu (29/7).
Ditemui depan pintu masuk Balai Pertemuan Umum Polda Metro Jaya, Basuki juga mengatakan kalau tawuran terjadi karena mereka masih tinggal di RSSSSSS. Akibatnya, para orang tua meminta anak-anaknya untuk berada di luar rumah, lantaran rumahnya yang kurang nyaman karena sempit. Hasilnya, anak-anak yang tidak memiliki kegiatan yang berarti jadi terlibat tawuran di luar rumah.
Maka itu, ia mengaku akan membangun rumah susun sederhana yang layak, dengan ukuran sekitar 18 sampai 20 meter. Tentang jumlahnya, ia menyebut setidaknya akan membangun sebanyak 32 sampai 36 gedung rumah susun di Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mencari solusi menyelesaikan permasalahan tawuran yang masih terjadi. Ia juga menjelaskan akan mengumpulkan para perwira di jajaran Polda Metro Jaya untuk membicarakan posisinya agar Jakarta terbebas dari tawuran, khususnya di Johar Baru.