Rabu 29 Jul 2015 14:54 WIB

TNI dan Polisi Turunkan Bendera Bulan Bintang di Aceh

Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Aparat kepolisian dibantu TNI-AD dan masyarakat menurunkan tujuh bendera Bulan Bintang di beberapa titik di Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Rabu pagi.

Kapolres Aceh Jaya AKBP Riza Yulianto yang dihubungi di Aceh Jaya, Rabu, mengatakan pascapenurunan bendera tersebut tidak ada dampak berupa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Saya langsung memimpin penurunan (bendera Bulan Bintang, red.), bersama teman-teman TNI dan disaksikan oleh tokoh masyarakat. Kondisi sangat kondusif tidak ada gangguan apapun," katanya.

Sebanyak tujuh bendera berupa gambar bintang bulan berkombinasi garis vertikal hitam dan putih (atas dan bawah, red.) dengan warna dasar merah tua dikibarkan di tiang jaringan telekomunikasi di kawasan setempat. Ia mengatakan penurunan bendera tersebut setelah petugas menerima laporan dari masyarakat.

Setelah warga melihat beberapa bendera yang pernah menjadi simbol Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat konflik bersenjata dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu, mereka kemudian melapor kepada petugas.

Hingga saat ini, pemerintah pusat belum mengizinkan pengibaran bendera berlambang demikian itu, karena pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat belum ada kesepakatan mengubah atau tidak mengklarifikasi qanun (peraturan daerah) tentang bendera dan lambang Aceh.

"Yang menurunkan adalah tim Polri, TNI, dan tokoh masyaraka hanya ikut menyaksikan. Di kawasan itu juga ada polsek dan koramil, jadi kita bersama-sama," katanya.

Ia mengatakan secara umum kondisi kamtibmas di Aceh Jaya relatif kondusif dengan tidak ada gangguan apapun, sedangkan perbaikan jembatan dan jalan yang semula putus akibat banjir, juga sudah ditangani berkat kerja sama semua pihak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement