Kamis 30 Jul 2015 15:34 WIB
Muktamar NU

Setelah Muktamar, NU Makin Kokohkan Islam Nusantara

 (dari kiri) Ketua PBNU Djan Faridz, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Katib 'Aam PBNU KH. Malik Madaniy saat menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (30/4). (Republika/Yasin Habibi)
(dari kiri) Ketua PBNU Djan Faridz, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Katib 'Aam PBNU KH. Malik Madaniy saat menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (30/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam Nusantara akan menjadi fokus Nahdlatul Ulama (NU) setelah Muktamar ke-33 digelar di Jombang, 1-5 Agustus mendatang.

“Seperti dalam tema muktamar, peran yang akan dikuatkan NU ke depan adalah mengokohkan Islam Nusantara. Islam yang damai, Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” kata  Katib Aam PBNU KH Malik Madaniy, Rabu (29/7).

Malik menjelaskan, Islam Nusantara adalah Islam yang tidak memusuhi budaya-budaya lokal, sepanjang budaya lokal itu tidak melanggar prinsip-prinsip ajaran Islam.

Lewat muktamar ini, ujarnya, NU ingin mengokohkan Islam yang bercorak rahmatan lil ‘alamin itu dalam rangka membangun Indonesia dan peradaban dunia.

Menurut Malik, penguatan tema ini berkaitan dengan tantangan serius yang dihadapi umat Islam. Umat Islam di seluruh kawasan menghadapi berbagai kecenderungan radikalisme. Ia bahkan mengungkapkan, ISIS juga sudah berpengaruh pada sebagian kecil masyarakat Islam di Indonesia.

“NU harus bisa meredam hal semacam itu. Serta, bisa menanamkan kesadaran bahwa Islam yang damai-lah yang akan menyelamatkan Indonesia,” kata dia.

Terlepas dari itu, lebih lanjut Malik membeberkan beberapa agenda muktamar NU. Masalah keorganisasian, termasuk apakah AD/ART perlu disempurnakan dengan mengakomodir sistem ahwa atau tidak, akan menjadi agenda penting di muktamar.

Selanjutnya, muktamar akan membahas program kerja NU jangka pendek dan jangka panjang, masalah-masalah keagamaan, rekomendasi yang berkaitan dengan perkembangan situasi kenegaraan, serta situasi dunia internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement