REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang memunculkan satu nama lagi kandidat calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlathul Ulama (PBNU). Sosok tersebut adalah Muhammad Idrus Ramli alias Gus Idrus, seorang pemikir muda NU yang menjadi anggota Dewan Pakar Ahlusunnah wal Jamaah Center atau Aswaja Center Jawa Timur.
Deklarasi Idrus Ramli dilakukan di Media Center Muktamar ke-33 NU di kawasan alun-alun Kabupaten Jombang, Senin (3/8). Idrus menyampaikan, niatnya untuk mencalonkan diri dimotivasi oleh keprihatinan dia melihat degradasi akidah generasi muda Islam Indonesia, terutama dari kalangan warga NU atau disebut nahdliyin.
"Kaum muda NU banyak mengalami degradasi akidah. Banyak warga muda NU yang meloncat ke Islam garis keras. Sementara orang-orang di struktural (pengurus NU), sibuk dengan agenda lain-lain," ujar Idrus.
Selain niat pribadi, menurut Idrus, niatnya maju sebagai calon Ketua Umum PBNU juga atas dorongan para kiai. Menurut Idrus, banyak kiai prihatin karena banyak orang-orang NU yang justeru membelokan faham Ahlussunnah wal Jamaah atau biasa disebut Aswaja, yang menjadi referensi praktik keagamaan NU.
"Dengan restu para kiai, saya maju sebagai ketua umum PBNU. Pencalonan ini dilandasi cita-cita agar NU menjadi pusat Aswaja di Indonesia, bahkan di dunia," papar Idrus.
Dengan pencalonannya, Gus Ramli menjadi nama kelima yang masuk bursa calon Ketua Umum PBNU. Sebelumnya, telah ada nama KH Said Aqil Siradj, yang merupakan Ketua Umum PBNU saat ini, KH Solahudin Wahid, yang merupakan pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang, serta KH As'ad Said Ali, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Umum PBNU, dan dan mantan Ketua PWNU Jawa Tengah Muhammad Adnan.