Rabu 05 Aug 2015 12:35 WIB

Alwi Sihab Hadiri Pembukaan Terusan Suez Baru

Terusan Suez
Foto: egyptford
Terusan Suez

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Utusan Khusus Presiden Joko Widodo untuk Urusan Timur Tengah dan Afrika Utara, Alwi Shihab, menghadiri upacara pembukaan Terusan Suez Baru (New Suez Canal) yang digelar pada Kamis (6/8).

Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, Mesir Windratmo Suwarno mengatakan Utusan Khusus Presiden, Alwi Shihab sudah tiba di Kairo pada Selasa (4/8) untuk menghadiri upacara pembukaan Suez Baru.

Alwi Shihab mewakili Jokowi guna memenuhi undangan Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi untuk perhelatan akbar bagi terusan paling sibuk di dunia itu.

Ini merupakan kedua kalinya Alwi Shihab selaku Utusan Khusus Presiden Jokowi berkunjung ke Mesir, menyusul kunjungan pertama pada Maret lalu untuk bertemu dengan Presiden Al Sisi. Misi utama lawatan Utusan Khusus Presiden tersebut adalah untuk mempererat hubungan kedua negara.

Pada masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Alwi Shihab juga menduduki posisi yang sama dan tercatat beberapa kali berkunjung ke Mesir untuk misi serupa.

Sementara itu, media massa setempat melaporkan, tercatat 121 negara menghadiri upacara pembukaan Terusan Suez yang dipusatkan di Kota Ismailia tersebut. Sedikitnya 26 kepala negara dan kepala pemerintahan menghadiri undangan Presiden Al Sisi, antara lain Presiden Prancis Francois Hollande, Presiden Sudah Omer Hassan Al Bashir, President Mali Ibrahim Boubacar Keita, Presiden Irak Mohamed Fuad Maksum dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Terusan Suez merupakan satu-satunya jalur pelayaran laut paling dekat yang menghubungkan Asia termasuk Indonesia dengan Eropa. Selama 146 tahun atau sejak dibuka pada 1869, terusan yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Mediterania itu hanya melayani satu jalur.

Namun dengan dibukanya Terusan Suez Baru menjadi dua jalur pelayaran yang berdampingan itu diperkirakan akan meningkatkan pendapatan Mesir dari 5,3 miliar dolar AS menjadi 13,3 miliar dolar setiap tahun. Para pengamat menilai, proyek raksasa Terusan Suez Baru ini merupakan prestasi terbesar yang ditorehkan Presiden Al Sisi sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi pada Juli 2013.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement