Jumat 07 Aug 2015 22:58 WIB
Daging Sapi Melambung

Stok Langka, Harga Daging Sapi di Serang Kembali Tinggi

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pedagang daging sapi memotong daging untuk dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang daging sapi memotong daging untuk dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Setelah harga daging sempat stabil di angka Rp 80.000 per kilogram (kg), kini harga daging sapi kembali naik tinggi hingga mencapai Rp 125.000 per kg. Kenaikan ini dikarenakan akibat kelangkaan. Imbasnya, omzet pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau menurun mencapai 20 persen.

Hamid (42), salah satu pedagang daging di Pasar Induk Rau, Kota Serang mengatakan, tingginya harga daging ini sempat terjadi menjelang lebaran dan bertahan hingga beberapa hari setelah lebaran. Namun, pascalebaran harga kembali stabil menjadi Rp 80.000 per kg.

“Turunnya harga daging sapi menjadi Rp 80.000 per kg hanya bertahan kurang dari dua minggu setelah lebaran. Saat ini sudah sekitar tiga hari harganya menjadi Rp 130.000 per kg,” ujar kata Hamid, Jumat (7/8). Menurut Hamid, kembali naiknya harga daging sapi, karena stok daging di Rumah Potong Hewan (RPH) sedikit.

“Imbasnya, karena tingginya harga daging membuat pembeli juga jadi sepi. Kalaupun ada biasanya pedagang makanan. Tapi untuk rumah tangga jauh berkurang hingga membuat omzet kami berkurang sekitar 20 persen,” ungkapnya.

Hamid yang juga mengancam akan melakukan aksi menuntut kestabilan harga kepada pemerintah. Karena menurutnya, harga daging sapi termasuk tidak stabil sejak ramadhan lalu. “Kita akan demo kalau tetap kaya gini, pedagang sepi,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustri dan Perdagangan (Disperindag) Mashuri, memebenarkan mahalnya harga daging di pasaran. Ia juga mengatakan, pasokan menjadi Factor utama mahalnya harga daging.

“Memang pasokannya sedikit. Kita tidak bisa berbuat banyak, apalagi stok daging lokal juga belum bisa menutupi kebutuhan daging di banten,” ungkapnya.

Selain daging sapi, mashuri juga mengatakan komoditas pasar yang juga tengah mengalami kenaikan adalah daging ayam. Daging ayam saat ini mencapai Rp 38.000 per kilonya dari harga normal yang hanya Rp 25-27 ribu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement