Ahad 09 Aug 2015 13:03 WIB

Mayjen Yayat Sudrajat Dilantik Jadi Kepala Badan Intelijen Strategis

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melantik kepala Bais dan Danjen Akademi TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melantik kepala Bais dan Danjen Akademi TNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI dari Mayjen Harry Purdianto, kepada Mayjen Bayu Purwiyono dan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Mayjen Moh. Erwin Syafitri kepada Mayjen Yayat Sudrajat, bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (6/8).

Acara serah terima jabatan dilaksanakan secara bersama-sama dihadapan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dengan didahului penghormatan terhadap Pusara Akademi TNI 'Bhinneka Eka Bhakti' dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan dan Pelaporan Korps Raport.

Mayjen Harry Purdianto selanjutnya akan menjabat sebagai staf khusus Panglima TNI, sedangkan Mayjen Bayu Purwiyono sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Sementara itu, Mayjen Moh. Erwin Syafitri akan menduduki jabatan barunya sebagai wakil KSAD. Adapun, Mayjen Yayat Sudrajat sebelumnya menjabat sebagai asisten pengamanan KSAD.

Dalam sambutannya, Gatot mengatakan, Badan Intelijen Strategis TNI harus selalu menganalisa setiap perkembangan yang terjadi diberbagai bidang serta bentuk ancaman yang akan timbul baik itu ancaman secara global, regional maupun nasional dengan indikasi ancamannya kedepan yang akan ditimbulkan.

“Kabais yang baru agar segera konsolidasi dengan menata organisasi Bais TNI, sehingga kedepan Bais TNI dapat benar-benar bisa memeberikan masukan strategis untuk bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.

Demikian juga untuk Danjen Akademi TNI merupakan sumber daya manusia yang sangat strategis untuk 20 tahun ke depan, untuk itu agar benar-benar memperkirakan dan membuat persepsi tantangan untuk 20 tahun kedepan. Untuk tantangan kedepan yang sangat penting dan harus dipersiapkan serta dipelihara adalah militansi, etika, moral integritas bagi para calon perwira kedepan.

“Danjen Akademi TNI segera menganalisa dan evaluasi termasuk di dalam merekruitmen calon perwira, sedangkan yang tahu tentang ciri, indikasi persyaratan perwira adalah masing-masing angkatan. Bagaimana kriteria perwira masing-masing angkatan dan seleksi Taruna agar dikembalikan lagi melalui angkatan masing-masing,” pesan Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement