Senin 17 Aug 2015 21:08 WIB

Golkar: Pancasila Pelindung Negara dari Komunisme

Rep: C05/ Red: Bayu Hermawan
Rapimnas II Golkar. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono memberikan paparan saat pembukaan Rapimnas II Partai Golkar versi Munas Ancol di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Rapimnas II Golkar. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono memberikan paparan saat pembukaan Rapimnas II Partai Golkar versi Munas Ancol di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar Munas Jakarta, Agung Laksono mengecam adanya atributisasi PKI di berbagai daerah baru baru ini. Sebab komunisme tidak sesuai dengan prinsip berbangsa dan bernegara.

"Hati hati dengan komunisme. Partai Golkar menolak adanya segala sesuatu yang berkaitan dengan komunisme," ujarnya saat melangsungkan upacara 17 Agustus di Kantor DPP Golkar Senin (17/8).

Ia menegaskan fakta sejarah membuktikan komunisme tak sesuai untuk budaya dan bangsa Indonesia. Seperti, ungkap dia, beberapa pemberontakan PKI mulai dari tahun 1926, 1948 dan juga 1965 menunjukkan betapa kejamnya PKI.

"Maka dari itu jangan sampai ada upaya mengusung kembali hal hal yang berkaitan dengan PKI dan juga komunisme," katanya.

Agung menyatakan penting sekali untuk memegang erat prinsip Pancasila dalan berbangsa dan bernegara. Yakni berfungsi sebagai pelindung dan perekat kehidupan.

"Pancasila sejauh ini sudah paripurna. Sifatnya ini dapat menangkal ideologi berbahaya seperti komunisme," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement