Selasa 18 Aug 2015 09:48 WIB

Kabasarnas: Trigana Air Ditemukan dalam Kondisi Hancur dan Terbakar

Tim SAR mempelajari peta dugaan jatuhnya pesawat Trigana Air, Senin (17/8)
Foto: nbcnews.com
Tim SAR mempelajari peta dugaan jatuhnya pesawat Trigana Air, Senin (17/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 yang hilang kontak sudah ditemukan dalam kondisi hancur dan terbakar.

"Berdasarkan informasi yang baru saya terima pada pukul 11.05 WIT, tim SAR yang ada di daerah operasi sudah berhasil menemukan 20 jenazah korban dalam kondisi setengah utuh dan terbakar," katanya, di Jayapura, Selasa (18/8).

Bambang menjelaskan, saat ini kondisi cuaca tidak bersahabat dan diharapkan evakuasi dapat berjalan dengan lancar. "Saat ini kami fokus pada proses evakuasi korban, juga mencari black box dan serpihan pesawat yang bisa diperiksa dan membantu proses pencarian," ujarnya lagi.

Dia menuturkan, pihaknya sedang bekerja, dan tim yang ada di Jayapura juga sudah mempersiapkan Rumah Sakit Bhayangkara untuk selanjutnya akan dilakukan investigasi. "Sampai saat ini belum ditemukan adanya penumpang yang selamat, kami hanya menemukan 20 jenazah korban," katanya lagi.

Dia menambahkan, sebanyak 20 jenazah tersebut ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat, namun kini pihaknya agak kesulitan untuk membawa jenazah ke Oksibil. Pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua.

Pesawat hilang saat hendak menempuh rute Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS), dan pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 WIT.

Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil, ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement