REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Kurang lebih empat tahun silam Bayern Munchen pernah ingin memboyong Arturo Vidal, yang kala itu masih berseragam Bayern Leverkusen. Vidal, yang sempat menerima tawaran tim Bavaria tersebut, akhir memang meninggalkan Leverkusen, namun untuk bergabung dengan klub Serie A, Juventus. FC Hollywood pun merasa kecewa atas pilihan pesepakbola asal Cile tersebut.
Waktu berselang, akhirnya tiba saat dimana Bayer bisa meminang Vidal. Jawara Jerman itu pun menyadari hikmah di balik kepergian sang gelandang ke Italia. Belakangan baru diketahui CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge bergabungnya sai pemain ke Juventus adalah karena Leverkusen enggan melepas pemain mereka ke tim rival, bukan karena pemain Cile tersebut tidak memenuhi janji yang telah dibuatnya. Informasi ini didapatnya dari Michael Reschke, direktur teknik Bayern yang hingga 2014 masih bekerja untuk Leverkusen.
Arturo Erasmo Vidal Pardo bergabung dengan Bayer Leverkusen pada 2007 dari kesebelasan Cile, Colo-Colo. Pada musim pertamanya, Vidal yang bisa bermain di berbagai posisi tersebut langsung menjadi pemain utama. Sepanjang musim 2007/2008 Vidal terlibat dalam 24 pertandingan Bundesliga dan menjalani lima peran berbeda sebagai gelandang tengah, gelandang bertahan, gelandang sayap kanan, bek sayap kiri, dan bek sayap kanan.
Kemampuan bermain di banyak posisi memang menjadi salah satu nilai jual terbaik Vidal. Alasan itulah yang membuatnya sangat diandalkan di Leverkusen dan membuat Bayern berniat memboyongnya di waktu yang sama dengan kedatangan dengan Manuel Neuer dari Schalke dan Jérôme Boateng dari Manchester City. Bayern sedang memperbaiki kualitas pertahanan mereka saat itu dan Vidal, yang lebih banyak menjalani peran gelandang, diplot menjadi seorang bek sayap.
Namun Vidal memilih pindah ke Italia dan bergabung dengan Juventus. Ada rasa kecewa yang hadir karenanya. Namun di balik itu semua tersimpan sebuah hikmah mahabesar untuk Bayern. Jika ia bergabung dengan mereka saat itu, David Alaba mungkin tidak akan sehebat sekarang. Rummenigge menegaskan bahwa pemain asal Austria itu bertahan karena Vidal batal bergabung.
Jika Vidal bergabung ke Allianz Arena saat itu, Bayern mungkin tidak akan memiliki pilihan pengganti Bastian Schweinsteiger tepat saat mereka benar-benar membutuhkannya. Sedangkan jika Vidal bergabung dengan Bayern pada musim panas 2011 tersebut, ia mungkin tidak terbentuk menjadi Vidal yang kita kenal saat ini.
Akan tetapi, baru-baru ini legenda hidup serta eks penjaga gawang Bayern Munchen, Oliver Kahn, mempertanyakan keputusan pembelian Vidal. Kahn mengatakan jika Vidal tidak cocok dengan filosofi ala Pep Guardiola.
"Vidal menghadirkan agresivitas dan mental yang spesial bagi tim. Namun, dia tidak cocok dengan filosofi Pep Guardiola," kata Kahn dilansir Goal.
Bayern memboyong Vidal ke Allianz Arena dengan nilai transfer 37 juta euro (Rp 565 miliar) dari Juventus pada bursa transfer musim panas ini. Gelandang berkebangsaan Cile tersebut diplot sebagai pengganti Schweinsteiger yang hijrah ke Manchester United.
Vidal melakoni debutnya bersama Bayern saat takluk dari VfL Wolfsburg lewat adu penalti pada ajang Piala Super Jerman. Setelah membawa Bayern menjuarai Audi Cup yang digelar di Allianz Arena, pemain berusia 28 tahun itu kemudian turut mencetak satu gol saat Bayern mengalahkan Nottingen 3-1 pada ronde pertama DFB Pokal akhir pekan lalu.