REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Andi Sinulingga turut memberikan komentar terkait rumah yang ditempati Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pluit, Jakarta Utara yang merupakan daerah resapan air.
"Jika Ahok ngeles mengatakan areal perumahannya bukan daerah resapan air, dan bukan menjadi biang kerok atas musibah banjir kota Jakarta. Namun, kenapa ia membenarkan bahwa Pantai Indah Kapuk adalah daerah resapan air dan hutan bakau," kata Andi kepada ROL, Ahad (23/8).
Maka, sambung Andi, Ahok harus segera menggusur pemukiman orang-orang kaya di Pantai Indah Kapuk untuk dikembalikan fungsinya sebagai wilayah resapan air dan penghijauan kota Jakarta. "Ahok jangan bengis hanya dengan rakyat kecil saja, tapi lunak dengan orang kaya yang memberikan sumbangan besar atas banjir di kota Jakarta," tegasnya.
Menurut Andi, Ahok merupakan pemimpin di Jakarta, bukan hanya bertanggung jawab untuk menata kota, tapi juga memberdayakan dan melindungi masyarakat yang bernaung di ibu kota.
Sebelumnya, Sejarawan JJ Rizal juga meminta Ahok berani menggusur lingkungan rumahnya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Tantangan ini akhirnya ditanggapi Ahok yang menyebut Rizal tidak mengerti apa-apa. "Dia goblok, isu itu tuh adanya di Pantai Indah Kapuk (PIK). Dia nggak bisa bedain PIK dan Pluit," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/8).
Ahok menyebut antara PIK dan Pluit berbeda jauh. Lokasi rumahnya di sekitar Muara Angke, Muara Baru yang bukan termasuk wilayah resapan air yang disebutkan Rizal. Ia pun menawarkan Rizal belajar dengannya soal wilayah Pluit. "Makanya kalau mau nanya Pluit tanya gua biar agak pinter, jelas. Kasihan kalau terlalu goblok," sindirnya.
Rizal menyayangkan kata-kata kasar Ahok. Sedikit menyindir, Rizal mengakui itu adalah kemajuan sang gubernur. "Meskipun kata-katanya kasar, tetapi paling tidak sudah menanggapi. Itu sungguh kemajuan dalam sikap pak gubernur Ahok."