REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok pendukung Persebaya 1927 mengancam bakal menduduki anak perusahan Mahaka di Surabaya.Protes itu datang usai Mahaka Sport and Entertainment mengikutsertakan Persebaya United ke Turnamen Piala Presiden 2015, awalnya bernama Persebaya Surabaya.
Terkait hak itu CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdul Ghani mempersilahkan Bonek berunjukrasa selama masih dalam batas-batas wajar. Hasani merasa heran dengan sikap Bonek 1927 tersebut.
Padahal pihaknya sudah sepakat dengan Bonek 1927 terkait perubahan nama klub berjuluk Bajul Ijo tersebut. Perubahan nama sendiri sudah mendapat persetujuan dari Badan Olahraga Prosefesional Indoneaia (BOPI). Tidak hanya itu, penambahan nama juga menjadi bukti jika Mahaka Sport and Entertainment mendengarkan dan menanggapi protes Bonek 1927, beberapa waktu lalu.
Namun, jika kelompok Bonek 1192 tetap ngotot untuk tetap menduduki kantor-kantor anak perusahan Mahaka Sport and Entertainment di Surabaya, menurut Hasani sudah bukan wewenang dirinya. Dia menyebutkan persoalan tersebut sudah masuk ranah hukum, maka jika terjadi tindakkan anarkis saat mereka menduduki anak perusahan Mahaka, mereka akan berurusan dengan pihak kepolisian.
"Kami sudah sepakat dengan mereka terkait perubahan nama tersebut. Kalau mereka mau demo ya silakan saja asal tidak anarkis karena ini negera demokrasi," jelas Hasani saat dihubungi, Senin (24/8).
Selain itu, Hasani juga menjelaskan jika gelaran Piala Presiden bukanlah kompetisi, melainkan hanya sebuah turnamen. Sehingga seharusnya keikutsertaan Persebaya Surabaya tidak menjadi masalah, apalagi sudah ada perubahan nama pada klub yang bersangkutan.
Hasani juga berharap Bonek 1927 menghormati keinginan Mahaka Sport and Entertainment untuk menyajikan hiburan rakyat yang selama ini menghilang akibat konflik persepakbolaan nasional.
Di samping itu, Hasani menegaskan Mahaka Sport and Entertainment dalam penyelenggaraan Piala Presiden tidak hanya mendengar satu pihak saja. Tapi juga berusaha mengakomodir semua pihak. Apalagi posisi Mahaka Sport and Entertainment tidak dalam membela satu pihak pada dualisme antara Persebaya Surabaya dengan Persebaya 1927.
Bahkan juga tidak berada pada satu pihak antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI. "Kami murni ini soal bisnis bukan politik," jelas bos Mahaka, Erick Thohir beberapa waktu lalu.