REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Gunung Mas yang merelokasi warga korban bencana banjir dengan membangun rumah layak huni.
“Kami mengapreasiasi pemda provinsi dan kabupaten yang telah merelokasi warga pasca bencana banjir dengan merelokasi dan membangun rumah layak huni,” ujar Mensos, Kamis, (27/8).
Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan Rp 15 juta dan pemda menambah dari APBD Rp 15 juta untuk Bahan Bangunan Rumah (BBR), serta ditambah dari potensi Public Private Partnership.
“Ada sharing budgeting dari Kemensos dan pemda, sehingga terkumpul Rp 30 juta, dan sisanya dari potensi Public Private Partnership yang begitu besar."
Pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) menjadi layak huni, tidak hanya dilakukan pasca terjadi bencana. Melainkan sudah menjadi bagian dari program pemberdayaan sosial Kemensos di berbagai daerah.
“Kemensos telah melaksanakan program rutilahu menjadi layak huni, termasuk kamar lanjut usia (lansia), ” katanya.
Adanya komunikasi dan sinergitas dari pemda, dunia usaha dan Public Private Partnership, terang Khofifah, menjadikan pelayanan bisa dimaksimalkan, termasuk yang ada di Kabupaten Gunung Mas. Sehingga, bisa tahu kebutuhan apa di tempat baru atau relokasi seperti untuk alat-alat evakuasi seperti perahu karet, motor trail, dan sebagainya.
“Kami akan memfasilitasi untuk berbagai kebutuhan tersebut, tentu sebelumnya akan menjalin komunikasi dengan pemda, elemen dan pihak-pihak terkait lainnya,” katanya.