Selasa 01 Sep 2015 06:00 WIB

Demokrat Tetap Usung Rasiyo-Dhimam Abror untuk Saingi Risma

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan Rasiyo-Dhimam Abror di pilkada Surabaya.
Foto: Antara
Pasangan Rasiyo-Dhimam Abror di pilkada Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk mengusung calon baru pasca didiskualifikasinya bakal calon Rasiyo-Dhimam Abror oleh KPUD Surabaya. Agus mengatakan, saat ini, pihaknya lebih fokus memperbaiki persyaratan yang perlu dilengkapi oleh pasangan tersebut.

“Persyaratan itu bisa diperbaiki, masalah hukum bisa saja diganti. Perbaikan persyaratan tidak begitu sulit, pada saat  seleksi dan penelitian persyaratan,” kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Senin (31/8).

Agus mengatakan, tidak ada masalah serius yang perlu terlalu dikhawatirkan. Dhimam, lanjutnya, hanya tinggalkan memperbaiki persyaratan yang dibutuhkan. Yakni, scan SK DPP yang berbeda dengan yang asli.

“Secara prinsip nggak masalah, tinggal diupdate masalahnya, rekomendasi dari PAN tinggal diulang saja,” ujarnya.

Mengenai masalah pajak yang menjadi pengganjal Dhimam untuk maju, Agus mengatakan, masalah tersebut hanya perlu diklarifikasi. “Masalah pajak tinggal klarifikasi saja, ada hal yang kurang. Sehingga menurut kami tidak ada masalah, jangan menyalahkan KPUD-nya,” kata Wakil Ketua DPR itu.

Hal senada disampaikan juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Ia memastikan, Demokrat akan tetap mengajukan Rasiyo-Dhimam Abror. "Kita tetap. Kan bukan kita yang bermasalah. Yang bermasalah kan PAN," ujarnya.

Anggota Komisi III itu pun meminta keseriusan PAN untuk menindaklanjuti masalah yang dihadapi calon yang diusungnya. Hal tersebut untuk menghindarkan penundaan pelaksanaan Pilkada. "Jangan sampai ditunda. Tapi, ini kan tergantung PAN-nya. Serius lah PAN kalau mau daftar. Kita serius, beneran, tidak mau Pilkada ditunda," kata Ruhut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement