Selasa 01 Sep 2015 11:44 WIB
Buruh Bergerak

Massa 1 September Mulai Long March ke Istana

Rep: C21/ Red: Ilham
Demo Buruh. Kemacetan panjang kendaraan di Jalan Sudirman imbas massa buruh berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (10/12)
Foto: Republika/ Wihdan
Demo Buruh. Kemacetan panjang kendaraan di Jalan Sudirman imbas massa buruh berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (10/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu buruh mulai melakukan Long March di sepanjang Jalan Medan Merdeka. Mereka semua tergabung dari 40 afliasi serikat buruh se-Indonesia.

Dari pemantauan Republika, mereka mulai berbaris rapi sejak pukul 11.00 WIB. Mereka berbaris sambil menunggu 300 bus yang membawa massa buruh dari Bekasi. Setelah siap, mereka mulai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Orasi pun mulai berorasi untuk meminta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan menemui perwakilan buruh di Istana Negara.

Bapak dan ibu-ibu itu menuntut pemerintahan Joko Widodo menurunkan harga barang, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan tidak memudahkan tenaga kerja asing masuk Indonesia. Mereka juga meminta pemerintah melindungi buruh dari PHK massal akibat melemahnya rupiah terhadap dolar.

Selanjutnya, buruh meminta kenaikan upah yang layak, jaminan pensiun, jaminan kesehatan, dan perlindungan buruh mengenai K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).

Setelah berorasi di air mancur Patung Kuda pada pukul 11.30 WIB, mereka mulai berjalan rapi menuju Istana Negara. Gegap gempita buruh dikawal ketat ribuan aparat kepolisian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement