REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Wali Kota Rutbah di Provinsi Anbar, Irak mengatakan bahwa sekitar 200 warga telah ditahan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 200 warga disekap di lokasi yang tidak diketahui.
"Penduduk kota ini ketakutan bahwa mereka akan dibunuh," kata Wali Kota Rutbah, Imad al-Rishawy seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (1/9).
Masalah dimulai ketika kelompok ini membunuh seorang warga setempat karena perseteruan, Sabtu (29/8). Ratusan warga setempat kemudian memprotes pembunuhan dan bentrokan pecah ketika militan berusaha untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Sekitar 70 warga ditahan oleh militan dan lebih dari 100 lainnya diikat ke tiang lampu jalan selama sekitar 24 jam sebagai hukuman. Berdemonstrasi menentang kelompok ISIS di daerah kekuasaannya sebenarnya sudah langka sejak kelompok itu menguasai wilayah Irak utara dan barat pada musim panas 2014.
Kelompok ini memiliki toleransi nol untuk ketidakpatuhan dengan interpretasi Islam menurut mereka dan secara rutin melakukan pemenggalan, membakar, hukuman cambuk atau menempatkan pelaku di kandang.