Rabu 02 Sep 2015 13:14 WIB
Malaysia Bergolak

Tuduh Najib Korup, Polisi akan Panggil Mahathir Mohamad

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad bergabung dengan para demosntran menuntut mundurnya Najib Razak sebagai perdana menteri.
Foto: REUTERS/Olivia Harris
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad bergabung dengan para demosntran menuntut mundurnya Najib Razak sebagai perdana menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia berencana memanggil mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Dia akan diminta memberikan beberapa pernyataan terkait tuduhannya pada Perdana Menteri Najib Razak selama demo antipemerintah di Kuala Lumpur akhir pekan lalu.

Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Rabu (2/9), Mahathir selama ini masih menjadi tokoh politik berpengaruh di Malaysia. Namun akhir pekan lalu, ia yang saat menjabat sebagai perdana menteri sangat antidemonstrasi justru ikut turun ke jalan mendukung demonstrasi Bersih 4.

Mahathir juga menyerukan gerakan kekuatan rakyat tersebut untuk menggulingkan Najib terkait skandal keuangan yang menjeratnya.

"Tun (Mahathir) membuat beberapa tuduhan dalam pidato selama kampanye Bersih yang memicu tindakan polisi," kata juru bicara itu.

Ia menambahkan Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar juga akan memanggil Mahathir untuk memberikan beberapa pernyataan. Berbicara kepada media pada aksi demo Ahad (30/8), Mahathir menyebut Najib sebagai pemimpin yang korup. Ia mengatakan, rakyat secara keseluruhan tak menginginkan Najib.

Aksi demo tersebut dianggap ilegal oleh otoritas.

Namun, ajudan Mahathir Sufi Yusoff mengatakan kepada Reuters, Mahathir sedang tak berada di Malaysia pekan ini. Ia diperkirakan baru kembali pekan depan.

"Sejauh yang saya sadari dia belum didekati polisi. Kami akan mematuhi segala hal yang diperlukan polisi," ungkapnya.

Mahathir dan Najib pernah menjadi sekutu, keduanya merupakan anggota partai politik yang memimpin koalisi sejak kemerdekaan negara tersebut. Penentangan Mahathir pada perdana menteri belum pernah terjadi sebelumnya di Malaysia.

Sementara itu, sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan sejumlah orang diduga akan ditangkap berkaitan dengan reli. Penangkapan akan dilakukan dalam 24 jam ke depan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement