REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar bakal dicopotnya Komjen Budi Waseso dari jabatan Kabareskrim Polri, menuai polemik di masyarakat. Pengamat politik Universitas Padjajaran Muradi menilai, jika benar pencopotan Komjen Budi Waseso karena kinerjanya membuat kegaduhan ekonomi, maka itu adalah asalan yang aneh.
"Masa Kabareskrim ganggu iklim perekonomian bangsa ini. Alasan ini aneh," ujarnya, Kamis (3/9).
Menurut Muradi, sebenarnya kinerja Komjen Budi Waseso selama menjabat Kabareskrim sejak Januari awal tahun lalu, cukup bagus. Budi Waseso terbilang cukup berani membongkar kasus-kasus korupsi besar.
"Jadi saya menduga ada unsur politis dibalik pencopotan Budi Waseso. Mungkin ada yang gelisah terkait sepak terjang pak Budi," katanya.
Ia pun mempertanyakan langkah pencopotan itu dikaitkan dengan iklim ekonomi. Padahal, jika dilihat penegakkan hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung pun sama. Lembaga tersebut telah mengganggu iklim ekonomi.
"Kalau dilihat, apa yang dilakukan Kejaksaan sama. Kalau kita bicara soal iklim ekonomi,"
Jaksa Agung, diketahui saat ini tengah menangani kasus cessie BPPN. Sejumlah kalangan menilai penyidikan kasus tersebut menyumbang krisis ekonomi Indonesia, lantaran bersentuhan langsung dengan perbankan.
Seperti diketahui, sejak Rabu (2/9) kemarin, kabar akan dicopotnya Komjen Budi Waseso dari jabatan Kabareskrim Polri berhembus kencang. Sebagian pihak menduga pencopotan tersebut ada intervensi dari luar.