REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor ditunjuk menjadi pilot project pembangunan kolam resapan air hujan yang menggunakan metode Plastic Rainwater Infiltration and Storage Facilities (PRISF).
Kolam resapan berteknologi baru itu akan dibangun di halaman kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan kantor Kecamatan Bogor Utara.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat bersyukur atas ditunjuknya Kota Bogor sebagai lokasi perdana pembangunan kolam resapan yang merupakan bantuan dari Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bekerjasama dengan Japan International Corporate Agency (JICA).
"Sebagai daerah hulu sungai dan daerah resapan air bagi Jakarta dan sekitarnya, kami menyadari pentingnya pembuatan kolam resapan ini,” kata Ade saat peresmian ground breaking di Hotel Salak Heritage, Bogor, Kamis (3/9).
Ia berharap proyek ini bisa multimanfaat dan menjadi solusi pencegah banjir. Selain itu, air hujan tidak langsung masuk ke sungai dan terbuang percuma serta dapat digunakan ketika musim kemarau panjang tiba.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Muhammad Rizal menyampaikan, program ini merupakan dukungan terhadap program pembangunan 65 bendungan demi optimalisasi pemanfaatan air.
Perwakilan JICA Indonesia, Tetsuya Harada, berharap teknologi kolam serapan dapat dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia dan menjadi syarat wajib dalam menbangun gedung baru.
"Hal ini sudah diterapkan di Jepang dan memberi dampak yang positif,” ujar Tetsuya.