Jumat 04 Sep 2015 06:38 WIB
PAN Gabung Pemerintah

Jokowi Diragukan akan Rombak Kabinet Demi PAN

Penyambutan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada acara HUT PAN ke-17, di Monumen Perjuangan Jabar, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Ahad (23/8).(Republika/Edi Yusuf)
Penyambutan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada acara HUT PAN ke-17, di Monumen Perjuangan Jabar, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Ahad (23/8).(Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG, -- Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang berpendapat, masuknya PAN dalam pemerintahan akan memperkuat posisi tawar Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen.

"Hal yang pasti adalah masuknya PAN ke KIH akan memperkuat posisi tawar KIH dengan KMP, tetapi tren politik parlemen tidak terlalu kuat polarisasi. KMP justru lebih toleran dengan pemerintah dibanding KIH," kata Ahmad Atang kepada Antara.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengumumkan secara resmi PAN bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan, Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Pengumuman dilakukan dalam sebuah jumpa pers di Istana Merdeka, Rabu (2/9/2015) siang. "Pada hari ini, kami menyatakan bergabung. Kalau sebelumnya mendukung, kini kami menyatakan bergabung dengan pemerintah untuk sukseskan program pemerintah," kata Zulkifli.

Menurut Ahmad Atang, dukungan parlemen kepada pemerintah yang begitu kuat belakangan ini justru mengaburkan peta kekuatan perlemen antara KIH dan KMP.

Artinya, bergabungnya PAN ke pemerintah akan menambah dukungan politik, namun tidak mempertajam polarisasi kelompok di parlemen. Mengenai orientasi kekuasaan, dia mengatakan, bergabungnya PAN tentu memiliki tendensi kekuasaan.

Namun dia tidak yakin Presiden Joko Widodo akan melakukan perombakan kabinet hanya untuk membagi kekuasaan dengan PAN sebagai anggota baru KIH. Dia mengatakan, langkah politik selalu bermakna ganda, termasuk masuknya PAN ke dalam pemerintahan menurut bacaan publik.

"Hanya saja, terlalu murah moral politik PAN yang mau bergabung hanya karena keinginan untuk mendapat jabatan dalam pemerintahan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement