Jumat 04 Sep 2015 21:44 WIB

Cawalkot Depok Nilai Pemkot Biarkan Sekolah Master Asal Digusur

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Suasana belajar di sekolah Bina Insan Mandiri atau Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di sisi barat terminal Depok, Jawa barat.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana belajar di sekolah Bina Insan Mandiri atau Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di sisi barat terminal Depok, Jawa barat.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Calon Wali Kota Depok Dimas Oky Nugroho ikut prihatin atas penggusuran sekolah Masjid Terminal (Master) Kota Depok, menyusul sebagian bangunan sekolah tersebut digusur pihak pengembang PT Andyka Investama.

''Saya cukup prihatin dengan pengusuran ini, kasihan anak-anak jalanan yang sangat bersemangat untuk bersekolah,'' ujar Dimas saat mengunjungi sisa penggusuran sekolah Master, Jumat (4/9).

Menurut Dimas, negara harus berpihak pada pendidikan untuk rakyat, apalagi kebanyakan siswa di sekolah Master itu adalah anak jalanan, anak telantar, dan fakir miskin.

“Seharusnya pemerintah berpihak pada sekolah Master ini, jangan dibiarkan ada pihak yang boleh main asal gusur saja tanpa ada solusi riilnya,'' terangnya.

Sebelum digusur, ujarnya,  Pemkot Depok harus memberi kejelasan terkait lokasi pengganti kelas untuk proses belajar-mengajar siswa yang berjumlah sekitar 450 orang itu.

''Pihak pemerintah harusnya menyediakan tempat yang baru. Ini kan tidak, mestinya pemerintah pasang badan dan tegas untuk isu pendidikan rakyat,'' tutur Dimas.

Dia menambahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok wajib menjamin anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas sesuai ketentuan pasal 34 UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara dan pasal 32 ayat (2) UUD 1945 yang menjamin setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

''Saya menilai Sekolah Master adalah solusi bagi keruwetan dalam hal kemiskinan dan pendidikan. Ini sekolah gratis, tidak ada pungutan untuk muridnya para anak jalanan dan anak-anak yang sudah susah kehidupannya,'' pungkas Dimas.

Sekolah Master menempati lahan seluas 6.000 meter persegi milik Pemkot Depok. Total ruang kelasnya ada 30 kelas dengan total murid mencapai tiga ribu siswa di semua tingkatan yakni TK, SD, SMP dan SMA.

Sekolah Master yang berada di pintu masuk Terminal Depok ini masuk area sterilisasi pembangunan Terminal Terpadu Depok yang nantinya juga akan dibangun apartemen, hotel dan mal mewah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement