Sabtu 05 Sep 2015 14:58 WIB
Polemik DPR Temui Trump

PDIP akan Bawa Persoalan Kampanye Trump ke Mahkamah Kehormatan Dewan

Setya Novanto dan Donald Trump
Foto: AP
Setya Novanto dan Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris mengaku malu dan sedih ketika diketahui pimpinan DPR menghadiri kampanye calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Bentuk konkret kritik itu dilakukan mereka dengan membawa kasusnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Ini bukan serangan pribadi, tapi ini dilakukan agar ada pertanggungjawaban," kata Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Sabtu (5/9).

Hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain para Anggota Komisi II DPR RI, yaitu Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, dan Adian Yunus Yusak Napitupulu.

Charles mengaku malu dan sedih melihat pemimpin DPR hadir di acara kampanye bakal calon presiden AS dari Partai Republik. Pasalnya dirinya menganggap institusi bangsa sudah dijual untuk kepentingan politik Donald Trump.

"Mereka berangkat menggunakan fasilitas negara, datang sebagai ketua DPR RI dan bertemu Donald Trump masih menggunakan pin DPR," ucap dia.

Budiman Sudjatmiko melihat peristiwa tersebut sebagai sebuah fenomena, di mana seolah-olah keberadaan pemimpin DPR di AS merepresentasikan pilihan masing-masing anggota dewan. Dia juga mengatakan Donald Trump bukan kepala negara, bahkan bukan representasi Partai Republik, melainkan representasi salah satu fraksi di dalam satu parpol.

Budiman menggangap peristiwa kehadiran pemimpin legislatif Indonesia dalam acara kampanye bakal calon presiden negara lain sebagai sebuah lelucon besar.

Sementara itu, Diah Pitaloka mengatakan bahwa peristiwa tersebut melanggar kode etik anggota dewan, integritas dan kredibilitas citra lembaga di dunia internasional.

"Bicara martabat, ini perlu ditindaklanjuti untuk diajukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan," tegas dia.

Sebelumnya, berita tentang pertemuan rombongan DPR di bawah koordinasi Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan pebisnis AS Donald Trump, di Amerika Serikat ramai dibicarakan di media sosial. Delegasi DPR di sela-sela kunjungan resminya, kedapatan hadir dalam acara konferensi pers Donald Trump terkait dukungan politiknya di AS.

Bahkan peristiwa tersebut ditulis dalam sebuah kolom khusus oleh Foreign Policy, sebuah majalah politik internasional prestisius yang berbasis di Washington DC, dengan judul "Let's Make Indonesia Great Again".

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement