REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Keluarga korban kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Malaysia yang berasal dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh, berharap agar anggota keluarganya yang diyakini menumpang kapal nahas tersebut selamat.
Nuryani salah seorang keluarga kapal karam yang tinggal Desa Bintang Hu, Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, berharap agar suaminya Muhammad Yusuf (30) selamat dari musibah tersebut.
"Saya sangat berharap agar suami saya selamat dan bisa berkumpul kembali bersama kami di sini, saya masih mencari tahu bagaimana keberadaan suami saya karena sampai sekarang terputus komunikasi," ujar Nuryani, Sabtu (5/9).
Nuryani mengatakan suaminya baru empat bulan bekerja di Malaysia dan ingin pulang ke Aceh karena ingin melihat anak-anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.
"Sebelum suami saya berangkat, kami sempat berkomunikasi. Katanya ia ingin pulang untuk menjenguk anak-anak di sini, kemudian saya sangat terkejut ketika melihat berita di televisi bahwa ada terjadi musibah kapal karam di Malaysia dan hingga sekarang suami saya belum bisa dihubungi," katanya.
Dia menyakini suaminya menumpang dikapal nahas itu. Nuryani sangat mengharapkan Pemerintah Aceh membantu mencarikan informasi nama-nama korban kapal yang mengangkut WNI tersebut dari Malaysia.
"Saya sangat menunggu informasi tentang nama-nama korban kapal nahas itu, mungkin ada suami saya dalam rombongan penumpang tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, kapal yang mengangkut 70 orang WNI dari perairan Malaysia menuju ke Tanjung Balai, Sumatera Utara, tenggelam pada Kamis (3/9) lalu sekitar pukul 02.20 waktu setempat. Sebanyak 19 korban yang selamat termasuk 10 orang warga Aceh.