REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meskipun masih dalam masa kampanye, calon bupati Bima Abdul Khayir memilih berangkat ke tanah suci tahun ini sesuai dengan jadwal yang telah diberikan Pemerintah RI.
Abdul Khayir bertolak dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahad (6/9) untuk menunaikan ibadah haji. Keberangkatan Khayir diantar ratusan pendukung dan keluarga yang mengantarnya hingga ke Bandara Sultan Salahuddin, Bima.
Isak tangis mewarnai kebarangkatan haji calon bupati Bima dari jalur perseorangan yang diusung warga Bima lewat 44.027 dukungan KTP. "Alhamdulillah saya dipanggil tahun ini ke Tanah Suci, kebetulan bersamaan dengan agenda pilkada," kata Abdul Khayir, Ahad (6/9).
Jika menurut perhitungan manusia, lanjut Khayir, meninggalkan jadwal kampanye mungkin rugi, tapi menurut perhitungan Allah SWT mungkin tidak seperti itu. "Saya Insya Allah lebih memilih untuk memenuhi panggilan Allah," ujarnya.
Menurutnya, jadwal kampanye selama dirinya di Tanah Suci akan tetap terlaksana dengan baik. Calon wakil bapati Bima Abdul Hamid bersama tim akan tunaikan sosialisasi dan kampanye sesuai jadwal yang ditetapkan KPU Bima. "Insya Allah semua solid," ujarnya.
Khayir yang besar dari lingkungan keluarga petani mengungkapkan, menunaikan Rukun Islam kelima itu merupakan impian semua masyarakat Bima. Sama seperti jemaah haji lainnya, calon bupati nomor urut 1 ini mengatakan selama puluhan tahun menyisihkan penghasilannya untuk bisa ke tanah suci.
Selama di Tanah Suci nantinya, Khayir akan mendoakan masyarakat Bima, sekaligus meminta petunjuk Allah SWT agar daerah itu bisa lebih maju.