REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tim pemenangan calon Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie membatah tudingan menggunakan politik uang untuk mendapat dukungan. Tudingan yang dilontarkan Satuan Tugas Lawan Politik Uang (Sapu) Tangsel dinilai sebagai wujud kepanikan lawan politik Airin-Ben.
"Tudingan curang dan politik uang merupakan kepanikan dan tidak beralasan," kata juru bicara Airin-Ben, Ahmad Fauzi dalam keterangan pers, Senin (7/9).
Fauzi mengatakan, semua kegiatan Airin-Ben tetap dalam koridor hukum atau tidak melanggar hukum. Menurutnya tuduhan tanpa sadar tidak mendidik pemilih. "Tuduhan tersebut merupakan sikap tak "gentle" dan tidak mendidik pemilih," ujarKetua DPC PKB Kota Tangerang Selatan ini.
Lawan politik Airin sebaiknya memanfaatkan waktu untuk sosialisi program, bukan jutsru sibuk mengadu domba, menghantam, menjelekkan, dan berkampanye negatif tentang Airin-Benyamin.
Senada dengan Ahmad Fauzi, sekretaris DPD Golkar Tangerang Selatan, Rahmat Hidayat menilai ngawur tudingan kepada Airin dan Ben. "Masa iya Ibu Airin dan Pak Ben kampanye terselubung di luar cuti kerja, loh cutinya saja baru kita ajukan ke Gubernur,” kata Rahmat.
Rahmat mengaku tim Airin-Ben sudah menelusuri pihak-pihak di balik Sapu Tangsel itu. Menurutnya Sapu Tangsel merupakan gabungan dari beberapa LSM dan Ormas yang ditunggangi oleh salah satu pasangan calon. Tugasnya adalah mengawasi setiap aktivitas pasangan calon Airin-Ben dalam Pilkada kota Tangsel.
"Sapu yang merupakan gabungan dari beberapa LSM dan Ormas di Tangsel ini seharusnya bersikap netral, dan jangan mau ditunggangi," kata Rachmat.
Terkait tudingan Sapu Tangsel itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kota Tangsel juga telah memastikan bahwa kehadiran Airin-Ben dalam acara gerak jalan di sektor 9, Bintaro, tidak terdapat unsur kampanye. "Clear, tidak ada pelanggaran," karena kami juga menurunkan Tim kesana memantau kegiatan dari awal sampai akhir, tandas Muhammad Acep, Divisi Pengawasan dan Humas Panwaslu kota Tangsel.n m akbar wijaya