Selasa 08 Sep 2015 02:13 WIB

Bandara Sultan Thaha Jambi Lumpuh Akibat Asap

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Petugas Apron Movement Control (AMC) Bandara Sultan Thaha Jambi mengecek kondisi pesawat Susi Air jenis Caravan C.208B yang diparkir di landasan yang diselimuti kabut asap di Jambi, Kamis (3/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Petugas Apron Movement Control (AMC) Bandara Sultan Thaha Jambi mengecek kondisi pesawat Susi Air jenis Caravan C.208B yang diparkir di landasan yang diselimuti kabut asap di Jambi, Kamis (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Berdasarkan pantauan satelit Modis pada Selasa (7/9) terdapat 413 titik api (hotspot) di Sumatra. Sebanyak 170 diantaranya terdapat di Jambi.

"Indeks standard pencemaran udara di sana 216 artinya sangat tidak sehat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Senin (7/9).

Jarak pandang dari pagi hingga malam hanya sekitar 600 meter (horisontal) dan vertikal 90 meter akibat asap pekat. Hari ini, kata Sutopo, tidak ada pesawat komersil yang tiba ataupun berangkat di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Operasi udara (water boombing) dengan dua helikopter BNPB tidak melakukan penerbangan karena terkandala jarak pandang. Hasil evaluasi rapat koordinasi rencana akan dijajaki penggunaan helipad di wilayah PT WKS yang jarak pandangnya lebih baik dbanding di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Sutopo mengatakan pesawat air tractor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan rencananya akan digeser ke Jambi. "Ini dilakukan apabila di Bandara Sultan Thaha sudah bisa dilakukan pendaratan pesawat," ujarnya.

Dinas Kesehatan setempat telah menyalurkan 22.400 masker di kabupaten/kota. Dinas Perkebunan pun telah mendorong perusahaan perkebunan untuk mengeluarkan alatnya dan akan berkolaborasi dengan tim satgas darat. Operasi darat sendiri dilakukan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi (kecamatan Kumpeh, Sungai Gelam, Kumpeh Hulu, Londrang), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (kecamatan Beram Hitam Kiri), Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Dendang, Nipah Panjang, Tahura sekitar tanjung, dan Taman Nasional Berbak.

Sayangnya, operasi darat terkendala beberapa hal yakni kesulitan sumber air dan minimnya peralatan pemadaman. "Di daerah Jebus PT JBP mengerahkan eksavator untuk membuat parit sebagai sumber air," ucapnya.

Hari ini sekolah dari TK sampai kelas III SD diliburkan. "Pada Selasa masih akan diliburkan," kata Sutopo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement