Jumat 11 Sep 2015 22:01 WIB

Kabut Asap Mulai Mengepung Singapura dan Malaysia

Rep: C07/ Red: Ilham
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan mulai menutupi wilayah Singapura dan sebagian barat Serawak, Malaysia.

Angin yang mengarah ke timur laut tersebut menyebabkan asap dari Riau, Jambi, dan Sumsel menutup wilayah Singapore.

"Sumber asap terbesar berasal dari Sumsel. Akibatnya kualitas udara di Singapore pada Jumat (11/9) pukul 19.00 waktu setempat pada level tidak sehat dengan PSI 129-148," kata Sutopo melalui siaran persnya, Jumat (11/9).

Begitu pula asap di Kalimantan Barat terbawa angin ke timur laut menyebabkan bagian barat Serawak (Peninsular) Malaysia tertutup asap sedang.

Ia menjelaskan, titik api (hotspot) di Sumatera pada sore ini ada 665. Hotspot ini tersebar di Sumsel 475, Bengkulu 10, Jambi 83, Babel 45, Lampung 25, Riau 12, Sumbar 8, Kepri 5, Sumut dan Aceh 1.

"Hotspot di Kalimantan tidak terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua karena blank area," ucapnya.

Menurutnya, Karhutla di Sumsel selalu paling sulit dipadamkan dan meluas, seperti halnya tahun 2014.

Dari satelit terlihat asap tebal dari Sumsel menutup Jambi dan Riau. Jarak pandang di Pekanbaru 700 meter Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 400 meter, Jambi 400 meter sampai 800 meter, dan Kalsel kurang dari 500 meter.  Kualitas udara di Riau dan Jambi pada level Berbahaya.

Saat ini, sekolah-sekolah masih diliburkan. Semua penerbangan dibatalkan di Bandara SSK II Pekanbaru pada hari ini. Hampir 80 persen wilayah Kalimantan tertutup asap dengan tingkat kepekatan sedang hingga tinggi.

Upaya pemadaman terus dilakukan di semua daerah yang terbakar. Namun nampaknya pembakaran juga masih terus berlangsung. Ini terlihat dari jumlah hotspot yang meningkat, khususnya di Sumsel dan Kalimantan. Hanya hujan deras yang mampu memadamkan semuanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement