Ahad 13 Sep 2015 20:35 WIB

Bus Terbakar, Purbaleunyi Arah Jakarta Macet

Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ,Purbaleunyi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Nonang MR
Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ,Purbaleunyi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bus Pariwisata Berdikari terbakar di jalur Tol Purbaleunyi KM-110 tepatnya diatas Jembatan Cirangrang, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad sore (13/9), menyebabkan arus kendaraan dalam tol dari Bandung menuju Jakarta macet.

Kepala Kepolisian Resor Cimahi AKBP Dedy Kusuma Bakti mengatakan, peristiwa kebakaran bus bermuatan penumpang itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya sempat menyebabkan kemacetan dari KM-110 sampai 117 dalam ruas Tol Purbaleunyi.

"Tidak ada korban jiwa, akibat peristiwa ini, sempat terjadi kemacetan di ruas Tol Purbaleunyi arah Jakarta," kata Dedy.

Ia menuturkan, kebakaran bus nomor polisi B 7838 WB berawal dari diketahuinya ban depan sebelah kiri pecah kemudian sopir mengecek dan terlihat ada api.

Sopir selanjutnya menyuruh seluruh penumpang untuk turun dan menjauh dari badan bus, tidak lama kemudian bus terbakar.

"Saat kejadian, angin di sekitar lokasi cukup kencang, sehingga api menjadi semakin besar dan membakar habis bus tersebut," katanya.

Kepolisian bersama petugas tol mengamankan lokasi kejadian, kemudian mengalihkan sebagian kendaraan lewat Cikamuning untuk mengurangi kepadatan. Petugas sudah mengevakuasi bus dan 53 penumpang ke tempat yang lebih aman yaitu luar pagar tol selanjutnya diangkut menggunakan bus lain tujuan Karawang.

Hingga malam, kata Kapolres, arus kendaraan sudah mulai normal, dan terpantau padat menuju arah Jakarta. "Saat ini, arus telah normal kembali, namun masih cukup padat, untuk penumpang sudah diangkut untuk melanjutkan tujuannya pulang ke arah Karawang sekitar pukul 17.00 WIB," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement