Selasa 15 Sep 2015 07:46 WIB

Konser Reog n Roll, Bimbim: Insya Allah Jadi Suguhan Menarik

Rep: MG ROL 48/ Red: Hazliansyah
  Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) bersama anggota band Slank (dari kiri) Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, dan Manajer Slank Bunda Iffet berpose saat konferensi pers konser Slank Reog and Roll di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) bersama anggota band Slank (dari kiri) Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, dan Manajer Slank Bunda Iffet berpose saat konferensi pers konser Slank Reog and Roll di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Slank Reog & Roll dipastikan berbeda dari konser Slank sebelumnya, karena dalam konser kali ini Slank menggabungkan budaya tradisional indonesia.

"Konsep udah lumayan lama kita bikin, udah tahun lalu ya, baru kesempatan tahun ini. Memang ingin West meet East, Jadi musik rock n rollnya Slank menyatu dengan budaya indonesia. Jadi kita ingin lebih berkolaborasi dengan banyak seniman daerah. Insya Allah jadi suguhan yang menarik dan beda," ujar Bimbim, Drummer Slank, saat jumpa pers di Gedung Kementerian Pariwisata, Senin (14/9) kemarin.

Konser ini akan menampilkan budaya-budaya setiap daerah yang dikunjungi Slank, namun Reog tetap sebagai simbol utama konser ini.

"Di Bali kita ada (Tari) kecak yang memulai, tapi tetep simbolnya adalah Reog, karena memang temanya adalah Reog and Roll dan indonesia. Di setiap daerah yang kita datengin selalu kita opening untuk selalu mengajak seniman daerah," kata Bimbim.

Bimbim mengatakan, diadakannya konser ini bertujuan untuk menaikkan derajat budaya-budaya tradisional agar dapat dikenal dan diketahui oleh masyarakat Indonesia.

"Selama ini kan tradisional dibilang terbelakang, justru kita mau balik, tradisional itu justru cool," ungkap Bimbim.

Rencananya konser ini akan dilangsungkan secara eksklusif di 10 kota di Indonesia. Dengan dimulai di Makasar bertempat di Four Points By Sheraton pada 9 Oktober 2015, dan berakhir di Bali Taman Gong Kertalangu pada tanggal 29 November 2015.

Tiket dibagi menjadi beberapa kelas dengan harga mulai Rp 200.000 sampai dengan Rp 800.000.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement