REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak sembilan keluarga masih menanti kabar yang tak kunjung datang terkait nasib sembilan orang yang berada dalam kapal Hujan Labek yang karam Agustus silam. Keluarga meminta berbagai pihak baik kepolisian maupun Badan SAR Nasional untuk tetap mencari kapal tersebut.
Ana (36) istri, Marco (33) salah satu penumpang kapal tersebut berharap baik pihak kepolisian maupun badan sar tidak berhenti melakukan pencarian suami dan delapan rekan lainnya. Ia meyakini, meski sebulan tanpa kejelasan, suaminya masih hidup.
Kejadian ini bermula pada Agustus 2015 silam. Kamis (13/8) Marco dan delapan rekannya menaiki kapal Hujan Labek dari Sumur, Banten menuju Ujung Kulon. Namun, setelah itu tidak ada lagi kabar mengenai mereka. Kabar datang dari komunitas suami Ana yang mengatakan, Kapal yang dinaiki oleh Marco dan kawan kawannya karam ditelan ombak setinggi lima meter di selat sunda.
"Kejadian Kamis, Sabtu malam saya baru dapat kabar. Saya kaget, tapi saya tetap berusaha untuk cari. Saya yakin suami saya masih hidup," ujar Ana di Jakarta, Rabu (16/9).
Tak hanya Ana, pihak keluarga lainnya, Vita (26) anak dari pemilik kapal Hujan Labek, Sofyan (40) juga berharap ayahnya bisa ditemukan. Vita mendesak pihak kepolisian Banten tidak berhenti melakukan pencarian.