REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku kaget adanya kasus ayam berformalin di Tangerang. Mentan meminta pihak kepolisian untuk bertindak tegas kepada para pelaku dan menutup semua jalur distribusi ayam dengan kandungan berbahaya tersebut.
"Ini ada ayam berformalin, saya kaget dikatakan ada di pasar," katanya usai rapat koordinasi antara Wakil Presiden Jusuf Kala dan Kementerian Pertanian, Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (16/9).
Sebelumnya, petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten mengungkap dugaan penjualan ayam berformalin di Pasar Induk Tangerang.
"Tersangka mengaku telah menjual ayam berformalin selama lima tahun," kata Kepala Subdirektorat Sumber Daya dan Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Subdit Sumdaling Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Adi Vivid di Jakarta, Senin (14/9).
Adi mengatakan awalnya petugas gabungan menginspeksi mendadak (sidak) terhadap beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) di kawasan Tanah Tinggi Tangerang Banten pada Kamis (10/9). Ia mencatat petugas memeriksa 20 lokasi RPH namun tujuh RPH yang diduga menjual ayam berbahan pengawet itu ke pedagang di Pasar Induk Kota Tangerang.
Ia mengatakan pasokan ayam berformalin mencapai 2.100 ekor dari RPH ke pedagang Pasar Induk Tangerang itu. Untuk itu, Menteri Pertanian Amran akan mengomunikasikan masalah ayam berformalin dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kepolisian.