REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Wali Kota Irving, Texas, memberikan dukungan kepada pihak sekolah dan polisi setempat yang menangkap Ahmed Mohamed lantaran membawa jam diduga bom ke dalam kelas.
Dilansir dari Mediaite.com, dalam posting panjang yang dipublikasikan ke halaman Facebook pribadinya, Wali Kota Beth Van Duyne menuliskan semangat untuk para pejabat SMA MacArthur. Sekolah tempat Ahmed belajar inilah yang awalnya menemukan dan melaporkan jam buatan Ahmed sendiri ke kepolisian setempat.
Ia juga memuji pihak kepolisian Irving, yang menjalankan prosedur untuk melakukan tindakan ketika menemukan adanya kemungkinan ancaman atau tindak pidana. "Saya tidak menyalahkan mereka," tegas Van Duyne.
Van Duyne menambahkan, sepengetahuannya, kepolisian hanya mengikuti protokol untuk menyelidiki apakah ini merupakan upaya untuk membawa bom ke kampus sekolah. "Saya berharap kejadian ini tidak digunakan sebagai pencegahan terhadap tugas personil polisi dan sekolah, dari menjaga keselamatan dan keamanan sekolah," ujar Van Duyne dalam pernyataannya.
Setelah penyelidikan ini, kepolisian Irving telah menyatakan tidak ada biaya yang akan diajukan terhadap siswa.
Surat kabar lokal juga melaporkan, Kepala Kepolisian Irving, Larry Boyd dalam konferensi persnya mengaskan tidak akan ada biaya yang akan dikenakan kepada Ahmed Mohamed.
Penangkapan dan interogasi Ahmed menjadi pergunjingan hangat di media sosial. Para netizen marah dengan penangkapan bocah 14 tahun itu. Pengguna media sosial melakukan perlawanan dengan tagar #StandWithAhemd. Menurut lembaga analisis Topsy, lebih dari 500 ribu akun yang menggunakan tagar itu.
Polisi mengatakan, Ahmed tidak akan didakwa. Tetapi, ia masih tidak boleh masuk sekolah sampai Kamis (17/9). Banyak pihak menilai penangkapan itu berdasarkan rasa kecurigaan terhadap Muslim atau Islamofobia.