REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang memperkirakan awal musim hujan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini terjadi secara menyeluruh pada awal bulan Desember 2015.
"Kecuali sebagian kecil wilayah seperti di Manggarai di bagian barat Pulau Flores yang karena karakteristik daerahnya dan zona musimnya berbeda dengan daerah lain di NTT sehingga kemungkinan akan segera memasuki musim hujan pada awal Oktober ini," kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli Setyanto, Sabtu (19/9).
Dia mengatakan, untuk memastikan kapan tepatnya awal musim hujan itu, maka prakiraan hujan dari Stasiun Klimatologi Kupang itu dilakukan tiga bulan ke depan, meskipun tetap dianalisis setiap bulan sesuai dengan prosedur tetap.
"Dalam kaitan dengan prakiraan cuaca ini, untuk wilayah NTT dibagi dalam 23 zona musim, sehingga memudahkan peneropongan dan analisis," katanya.
Menurutnya, prakiraan hujan dilakukan guna mendukung kegiatan pertanian, irigasi, dan perencanaan.
Namun di NTT, faktor perencanaan sering diabaikan. Padahal ini sangat penting untuk mendukung kegiatan pertanian dan irigasi tersebut.
Dia menambahkan analisis terhadap iklim yang dilakukan Stasiun Klimatologi Lasiana mencakup seluruh wilayah di NTT.
Hal ini, katanya, berbeda dengan analisis cuaca yang dilakukan Stasiun Meteorologi El Tari Kupang. Meski demikian, dalam menganalisa keadaan iklim, pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan stasiun meteorologi.
Curah Hujan di NTT dalam 30 tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Meski demikian, suhu di wilayah ini juga ikut mengalami kenaikan.
Menurutnya, di satu sisi curah hujan mengalami kenaikan, namun daerah ini juga selalu mengalami kekeringan. Rekor terpanjang wilayah yang tidak terjadi hujan adalah di Kabupaten Rote Ndao.
Di kabupaten ini, pernah tidak terjadi hujan selama 129 hari atau selama empat bulan lebih.