Selasa 22 Sep 2015 08:41 WIB

Rumah Tahfidz Airlangga Antar Sarjana Hafal Alqurán

para peserta rumah tahfidz universitas air langga surabaya
Foto: dok. daarul quran
para peserta rumah tahfidz universitas air langga surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XIV, Kafilah Tahfidz Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengukir prestasi yang cukup baik.

Dalam MTQMN yang diselenggarakan Agustus lalu di Kampus Universitas Indonesia Depok, itu, kontingen Unair meraih Juara 1 Hifdzil Quran 5 juz putri atas nama Ucik Mirzatul Afroch (Mahasiswi Pendidikan Dokter angkatan 2013).

Kontingen Unair juga meraih Juara 2 Fahmil Quran atas nama Moch Jazil dan Firdausiyah (Pendidikan Dokter 2012), serta Juara 3 Syarhil Quran atas nama Rizqotul Maghfiroh dan Ferninda Sagita (Pendidikan Bidan 2012).

Sukses Kafilah Tahfidz Unair tak lepas dari peran Rumah Tahfidz Unair. Lembaga bimbingan tahsin dan tahfidz mahasiswa ini terbentuk atas kerjasama Daarul Qurán Surabaya dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Unair.

Menurut Sekretaris UKMI Unair Gagah Nur Ikhwan, Rumah Tahfidz Unair berawal dari keprihatinan terhadap tingkat melek baca Alqurán mahasiswa. Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil placement-test Program Bahasa Arab UKMI Unair, sebagian besar mahasiswa ternyata belum bisa membaca Alqurán dengan benar.

''Yang sudah bagus bacaannya sekitar 29 persen, dan yang sudah sampai tahap menghafal Alqurán baru satu persen,'' tutur Ikhwan di aula Masjid Nuruzzaman Kampus B Unair Surabaya, Jumat (18/9).

Untuk itulah sejak tiga tahun terakhir UKMI Unair membentuk komunitas pengajian tahsin dan tahfidz Alqurán. Pesertanya yang terdaftar ratusan mahasiswa, namun yang aktif sekitar 120 orang.

Sejak dua tahun terakhir, komunitas ini dilembagakan sebagai Rumah Tahsin-Tahfidz Qiyamul Lail Daarul Qurán Airlangga.

Rumah Tahfidz Airlangga dibimbing enam penghafal Alqurán pria dan wanita. Misalnya Rifaah Rusyida (Fak Kedokteran) dan Anis Fauziah (Fak Keperawatan). Keduanya khatam hafalan 30 juz sambil kuliah. Mentor lainnya adalah dr Galuh Gondokusumo, dosen Fakultas Kedokteran Unair.

Ustadzah Ardini Qiyyamun Qisthi (24), supervisor Rumah Tahfidz Airlangga, menjelaskan, kegiatan lembaganya adalah memberikan motivasi, menerima, dan memperbaiki bacaan dan hafalan.

''Para peserta yang non-mukim kami wajibkan setoran bacaan seminggu sekali dengan jumlah bebas. Sedang yang mukim di Asrama Rumah Tahfidz, setiap hari harus menyetor hafalan setengah halaman Alqurán,'' ungkapnya.

Kalau istiqomah, imbuh istri dr Galuh ini, santri mahasiswa mukim akan hafal 30 juz dalam waktu tiga tahun. Ucik Mirzatul, mahasiswi Pendidikan Kedokteran semester V yang memenangi MTQMN IV tahun 2015, termasuk yang istiqomah.

Nahar Zainuddin, Ketua Daarul Qurán Surabaya, bersyukur, Rumah Tahfidz Airlangga diterima dan didukung sepenuhnya oleh rektorat Unair. Selain memberikan fasilitas tempat kegiatan, rektorat juga mengalokasikan anggaran rutin tahunan untuk Rumah Tahfidz Airlangga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement