Selasa 22 Sep 2015 21:05 WIB

Jokowi Berharap Programer Ciptakan Aplikasi untuk Atasi Masalah Bangsa

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menilai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan mendorong transparansi di berbagai bidang, termasuk transparansi harga komoditas pangan yang menguntungkan semua pihak yang  terlibat.

"Jangan sampai hanya menguntungkan satu pihak, apalagi sampai memonopoli keuntungan karena informasi yang asimetris," ujar Presiden Joko Widodo menerima panitia dan pemenang Hackaton Merdeka 2015 di Istana Negara, Selasa (22/9).

Dalam pertemuan ini, Presiden mengapresiasi karya anak-anak muda yang berkarya di bidang TIK. Tapi, kata Presiden, pengembangan TIK harus sesuai dengan kebutuhan rakyat, mulai konsumen, petani, nelayan dan pedagang. Presiden juga meminta anak-anak muda para programer untuk terus berkarya.

"Menghasilkan aplikasi-aplikasi untuk mengatasi masalah-masalah bangsa dan negara, untuk mensejahterakan rakyat," katanya.

Presiden juga mendorong pengembangan e-Government dengan membangun sistem yang berbasis elektronik, mulai e-budgetting, e-catalog, dan lan lain. Di hadapan Presiden, para pemenang Hackaton Merdeka 2015 yang terdiri dari tim 5 kilogram, tim pasar laut, tim coding stelsel, tim alpha orio dan tim baculsoft memperagakan aplikasi TIK yang mereka ciptakan.

Mereka tidak saja memperagakan bagaimana aplikasi itu bekerja, tetapi juga dampak dari aplikasi yang mereka buat. Seperti, pengelolaan dan monitor data harga komoditas pangan dan hasil laut secara realtime misalnya, selain mudah digunakan, juga sekaligus dapat melihat sentimen pasar. Lain lagi dengan aplikasi untuk membuat informasi harga komoditas pangan, yang menjawab kebutuhan masyarakat serta mendorong transparansi harga pasar dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Sementara itu, e-commerce membantu petani, nelayan, koperasi mendorong mereka melakukan transaksi komoditas melalui aplikasi digital. ‎Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Perdagagan Thomas Lembong, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara  dan dari Kantor Staf Kepresidenan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement