Kamis 24 Sep 2015 09:04 WIB

Ini Asal Mula Perintah Berkurban

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
menyembelih hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya
menyembelih hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, dalam rangka mewujudkan totalitas penghambaan dan penyerahan diri kepada Allah SWT, diperlukan kebersamaan, kepedulian dan solidaritas dari seluruh elemen dan anggota keluarga.

"Keluarga Nabi Ibrahim merupakan contoh nyata dalam membangun kebersamaan, kepedulian dan solidaritas itu. Lihatlah dalam peristiwa penyembelihan Nabi Ismail sebagai pengewejantahan Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT," kata Hidayat Nur Wahid, Kamis, (24/9).

Dalam surat Ash Shooffaat ayat 101 sampai ayat 107 dikisahkan, setelah Nabi Ismail tumbuh dewasa Nabi Ibrahim mendatanginya untuk menjalankan perintah Allah, yaitu menyembelih Nabi Ismail, anak kandungnya sendiri.

Nabi Ismail mendukung ayahnya melaksanakan tugas yang diperintahkan Allah tersebut. "Sungguh pasangan ayah dan anak yang begitu hebat. Keduanya adalah sosok manusia pilihan karena rela melaksanakan perintah Allah," ujar Hidayat Nur Wahid.

Kemudian, terang Hidayat, tibalah hari penyembelihan, Nabi Ismail diikat dan diletakkan pada sebuah batu, dengan berat hati Nabi Ibrahim mengambil parang. Akhirnya parang diletakkan di leher Nabi Ismail dan dilaksanakanlah penyembelihan.

Namun ternyata parang yang sudah ditajamkan tersebut menjadi tumpul. Di sinilah terungkap bahwa perintah Allah tersebut adalah ujian untuk Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sejauh mana cinta dan ketaatan mereka terhadap Allah SWT. Mereka membuktikannya, keduanya lulus dari ujian yang maha berat itu.

"Nabi Ibrahim menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pengorbanan putranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah. Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu dalam melaksanakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan."

Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor domba yang telah tersedia di sampingnya. Lalu segera dipotong leher kambing itu oleh Nabi Ibrahim dengan parang yang tumpul di leher putranya tadi.

"Inilah asal permulaan sunnah berkurban yang dilakukan umat Islam setiap Hari Raya Idhul Adha di seluruh dunia," ungkap doktor dari Univeresitas Islam Madinah, Arab Saudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement