Jumat 25 Sep 2015 12:47 WIB

Pasar Pelita Kebakaran, Barang Dagangan Korban Dijarah

Kebakaran, ilustrasi
Kebakaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Korban kebakaran Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat harus menanggung beban kerugian dua kali akibat barang dagangan yang berhasil diselamatkan justru dijarah orang tidak dikenal.

Salah satu pedagang korban penjarahan Didi Elamanda mengaku saat kejadian, ia panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangannya seperti jam tangan, minyak wangi dan lain-lain. Namun semua barang dijarah tanpa sisa.

"Jika tidak dijarah, mungkin kerugian saya tidak terlalu besar. Namun karena ulah orang yang memanfaatkan musibah ini saya merugi hingga Rp70 juta," katanya, Jumat (25/9).

Menurutnya, saat kejadian kebakaran sekitar pukul 20.00 WIB, ia hanya bisa panik mengeluarkan barang dagangannya tanpa bantuan siapapun. Bukannya membantu para korban sebagian oknum malah memanfaatkan situasi dengan cara menjarah barang barang milik pedagang.

Saat ini ia mengaku tidak bisa berjualan karena barangnya sudah habis terjajah belum lagi yang rusak akibat kebakaran yang terjadi pada Kamis, (24/9) sekitar pukul 19.00 WIB.

Sementara, pedagang lainnya Indra mengatakan tidak ada satupun barang dagangannya seperti pakaian yang diselamatkan pada musibah itu. Adapun barang yang tersisa sebagain dijarah sehingga ia hanya bisa pasrah dengan musibah yang diterimanya.

"Kami hanya bisa pasrah dengan kerugian yang saya tanggung sekitar Rp50 juta," katanya.

Di lokasi kebakaran, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman mengatakan untuk mengamankan barang dagangan milik pedagang, pihaknya sudah menurunkan puluhan anggotanya. Tidak menutup kemungkinan ada saja oknum yang memanfaatkan musibah ini dengan cara menjarah atau mencuri barang milik pedagang.

"Kami juga melarang warga atau siapapun mendekat lokasi, jika ada yang mengganggu jalannya upaya pemadaman api, karena ada beberapa api masih menyala kami akan tindak tegas," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement