REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga negara Skotlandia yang sudah tinggal di Indonesia selama 12 tahun, Scott Thompson, nekad akan mengayuh becak melintasi delapan provinsi di Indonesia selama 20 hari demi memberikan donasi bagi empat yayasan.
Scott Thompson, sehari-harinya bekerja sebagai direktur permesinan perusahaan tambang PT Harum Energy.
Lama tinggal di Indonesia, membuatnya miris melihat siklus kemiskinan di negeri yang sudah dicintainya seperti negara asalnya itu.
"Hidup di sibuknya Jakarta, pemandangan yang terlihat adalah lautan kendaraan dan langit abu-abu. Saya banyak melihat anak-anak dan ibu-ibu pengemis, saat mereka meminta-minta di jalan, orang sering tiba-tiba berpura-pura sibuk hanya untuk menghindari realita bahwa harusnya anak-anak itu ada di kelas," kata Scott di Jakarta pada Jumat (25/9).
Scott, yang oleh para rekan-rekannya sering disebut "bule gila" itu akan memulai perjalanan pada Ahad (27/9) esok selama 22 hari dengan target mampu mengayuh becak sepanjang 2.600 kilo meter melewati delapan provinsi mulai dari Banda Aceh hinga Jakarta.
Semua donasi yang didapatnya akan diaumbangkan ke empat yayasan: Yayasan Anak Cinta Bangsa (YCAB Foundation), Mary's Cancer Kiddies, Yayasan Puspita dan Yayasan Wisma Cheshire Indonesia.
"Kenapa saya pilih becak? Karena becak itu kendaraan yang sangat ikonik, Indonesia banget dan sangat merakyat. Selain itu, dia ramah lingkungan juga. Sehari kira-kira nanti saya akan mengayuh becak 12 jam, dengan target menyelesaikan jarak tempuh 150 kilo meter per hari," kata Scott yang menamakan becak modifikasi-nya itu "Flying Merah Putih".
CEO YCAB, Veronica Colondam menyatakan apresiasinya terhadap aksi Scott. Scott sendiri telah dua kali melakukan aksi nekad untuk didonasikan pada YCAB.
"Kami sangat mengapresiasi Scott yang membuktikan bahwa dia bisa melakukan sesuatu untuk anak-anak Indonesia buka karena jabatannya atau apa, tapi seperti dia bilang, ini semua hanya karena dia bisa saja. Simply because he can, so he want to help," kata Veronica.
Saat ditanya soal persiapan dan antisipasi menghadapi tantangan kabut asap saat berkendara di Sumatera nanti, Scott mengaku hanya bisa berdoa supaya kabut asap tidak parah saat dia melintas nanti.
Project Director gerakan Scott yang dinamai "becakterus", Farhan, mengatakan akan menyediakan dua tim guna memastikan keamanan perjalanan Scott.
"Kalau nanti kabut parah, ya mungkin kita skip beberapa lokasi, asal kilo meternya sudah mencukupi," katanya.
Becakterus akan menjadi ultra marathon amal Scott yang ketiga kalinya untuk Indonesia. Sebelumnya, dia pernah berlari melintasi Gurun Sahara (2010) sepanjang 250 km selama tiga hari, dia juga pernah berlari dari Bali ke Jakarta (2012) sejauh 1.250 kilo meter dalam empat minggu.
Aksi becakterus Scott Thompson juga dimaksudkan untuk memecahkan rekor Guinness World Records untuk perjalanan terjauh dengan becak.
Jika ingin mendukung Scott, Anda bisa memeri donasi melalui kitabisa.com, sebuah platform crowdfunding online di mana masyarakat bisa memberikan donasi dengan mudah melalui online.