REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi menyatakan apresiasinya terhadap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait penangkapan tersangka calo penyelundupan tenaga kerja wanita (TKW) ilegal ke Mesir.
"Terima kasih kepada Bareskrim yang telah berhasil menangkap para pelaku human trafficking (penyelundupan manusia)," kata Dubes Nurfaizi dalam perbindangan dengan Antara di Kairo, Selasa (29/9).
Bareskrim pada Senin (28/9) dilaporkan menangkap tiga calo penyelundupan TKW ilegal ke Mesir dengan barang bukti berupa paspor dan puluhan korban TKW yang sedang ditampung di Bekasi, Jawa Barat. Nurfaizi yang juga mantan Kapala Polisi Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) itu mengharapkan penangkapakan tersebut dapat menemukan mafia jaringan penyelundupan TKW ke Mesir.
"Semoga dapat mengungkap mafia jaringannya, mulai dari calo sponsor, agen penyalur, sampai ke negara tujuan yang melibatkan banyak pihak," ujar purnawirawan komisaris jenderal polisi itu.
Di mata Nurfaizi, penyelundupan TKW ilegal ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus diberantas, dan hal itu butuh kerja sama polisi internasional antarnegara (Interpol). "Masih ada beberapa kelompok jaringan yang bisa dikembangkan lebih lanjut, dan kami para duta besar, khususnya di Timur Tengah, percaya Bareskrim dapat mengungkap lebih lanjut orgnisasinya," papar Nurfaizi.
Di sisi lain, saat ini KBRI Kairo sedang gencar menjaring TKW ilegal yang tidak memiliki izin tinggal (overstayers) dan tidak berdokumen (undocumented) untuk dipulangkan secara gratis ke Indonesia. Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja, mengatakan sudah terdaftar sekitar 40 TKW ilegal yang segera akan dipulangkan ke Indonesia.
Diperkirakan lebih dari 1.000 TKW ilegal mengadu nasib di Negeri Ratu Cleopatra itu. Umumnya mereka datang ke Mesir dengan visa turis, namun izin tinggal yang hanya satu bulan itu disalahgunakan untuk bekerja sebagai TKW selama bertahun-tahun.
Menurut data KBRI Kairo, selain didatangkan langsung dari Indonesia, sebagian dari TKW itu merupakan rembesan dari negara-negara Arab Teluk, yaitu ikut majikan yang sebelumnya bermukim di luar Mesir.