REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis lingkungan hidup Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur dan mencari tahu atas kemungkinan adanya aktor intelektual dari peristiwa itu.
"Kami di DPR memberikan kekuatan (dorongan) bahwa ini harus diurus secara tuntas, terutama masalah hukumnya, karena bisa saja ada aktor intelektualnya," tegas Agus Hermanto di gedung parlemen, Jakarta, Selasa.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, Kepolisian Republik Indonesia dan kejaksaan harus bisa memberikan efek jera agar kasus serupa tidak terjadi lagi di daerah lain.
"Tentu Polri memiliki kepanjangan tangan di sana, entah resort (polres) atau lainnya. Kita berikan kewenangan penegak hukum untuk mengusut," ucapnya.
Dia mengatakan penambangan pasir di Lumajang menyudutkan petani, karena penambangan itu mengganggu lahan dan ekosistem. Dia mengaku sangat menyesalkan bahwa penyelesaian masalah pertambangan di Lumajang harus ditempuh dengan cara kekerasan.
Sedangkan terkait peluang penutupan perusahaan pertambangan pasir di Lumajang, Agus mengatakan hal itu akan bergantung pada hasil pengusutan.
Sementara itu anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mendesak Kapolri untuk segera menugaskan jajarannya guna menguak siapa dalang dan donatur dibalik pembunuhan aktivis lingkungan hidup di Lumajang.
"Komisi III mendesak Kapolri agar kepolisian bergerak cepat menuntaskan tragedi di Lumajang dengan mengungkap aktor yang membiayai dan mendalangi aksi gerombolan yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan," tegas Masinton.