REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran memanggil utusan Arab Saudi di Teheran menyusul insiden Mina yang menewaskan lebih dari 700 orang. Iran menganggap Saudi harus bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ali Cheni mengatakan, ia telah mengingatkan Riyadh terkait keterlambatan dalam identifikasi jamaah haji Iran yang masih hilang. Begitupula pemulangan jenazah jamaah asal Iran.
"Keluarga korban yang wafat tidak setuju jasad mereka dikuburkan di Tanah Saudi," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Hosseoin Amir Abdullahian kepada IRNA.
Setidaknya 769 jamaah telah terkonfirmasi wafat. Kendati begitu, laporan yang diterima oleh sejumlah pejabat negara lain, jumlah korban mencapai lebih dari 1.000 jamaah.
Ini merupakan keempat kalinya Iran memanggil utusan Saudi ihwal tragedi tersebut. Dalam keterangan sebelumnya, Saudi mengingatkan Iran agar tidak bermain politik di atas tragedi tersebut.