REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi), Musni Umar mengatakan, pada tahun 1948 banyak umat Islam yang dibantai oleh PKI.
"Puluhan ribu orang dibantai PKI dari ulama maupun santri, baik dari NU maupun Muhammadiyah. Menjelang G 30 S PKI, Pemuda Rakyat dan wanita komunis melakukan pembunuhan masyarakat yang ideologinya berbeda dengan PKI, puncaknya tujuh jendral dibunuh PKI," katanya, Rabu, (30/9).
Akibat pembantaian yang dilakukan oleh PKI, masyarakat khususnya umat Islam dari NU, Muhammadiyah, dan TNI melakukan aksi balas dendam. Jadi orang-orang PKI diburu, ditangkap, dipenjara, dan dibunuh.
"Dari fakta-fakta tersebut orang-orang PKI sudah melakukan tindakan zalim dan kejam sebelumnya, lalu mereka dibalas. Maka kita tak perlu minta maaf pada PKI," katanya.
Bayangkan saja, kata Musni, para jendral yang disiksa, dibunuh, lalu dimasukkan ke Lubang Buaya. Tindakan PKI itu dinilai kejam, karena itu tak perlu meminta maaf pada mereka.
"Kalau kita dan pemerintah meminta maaf pada PKI, maka mereka pasti meminta agar PKI dihidupkan kembali. Saya yakin tujuannya ke sana."
Menurut Musni yang juga Pakar Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun, ada informasi banyak orang PKI yang bergerilya. Mereka sering mengadakan pertemuan maupun konggres.