Rabu 30 Sep 2015 23:45 WIB

BNPB Minta Warga Berhenti Bakar Lahan

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).
Foto: Antara
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung meminta warga berhenti membakar lahan. Imbauan ini duisampaikan untuk menghindari kebakaran hutan lebih luas.

"Di antara penyebab kebakaran adalah warga memanfaatkan musim kemarau membakar hutan untuk berkebun, maka kami minta itu dihentikan," kata koordinator lapangan Damkar pada BNPB Bangka Tengah Fani Hendra di Koba, Rabu (30/9).

Ia menjelaskan, larangan itu disampaikan baik secara lisan maupun dengan memasang sejumlah spanduk imbauan kepada warga membakar lahan. "Kami suda mencetak dan memasang spanduk larangan membakar lahan pada 11 lokasi, dengan harapan bisa menyadarkan masyarakat untuk menghindari membakar lahan," ujarnya.

Ia mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan mengingat bencana kebakaran hutan sudah cukup parah dan bahkan memicu kabut asap sangat tebal. "Dalam spanduk tersebut juga ditegaskan sanksi bagi mereka yang sengaja membakar hutan, ini dilakukan agar masyarakat sadar dan mengerti dampak yang harus diterima," ujarnya.

Ia menjelaskan, musibah kebakaran menimbulkan kerugian cukup besar terutama terhadap ekosistem dan habitat hewan yang berada di dalamnya. "Bahkan kebakaran sudah melanda hutan lindung Kota Koba yang merupakan hutan sebagai paru-paru kota, tentu ini membahayakan bagi kelangsungan hidup ke depan," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement