Kamis 01 Oct 2015 10:33 WIB
Salim Kancil

Kasus Salim Kancil Buat Deddy Mizwar Waspada

Salim Kancil
Foto: Youtube
Salim Kancil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana harian Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengantisipasi kasus yang menimpa aktivis antitambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jatim, Salim Kancil dan Tosan dianiaya oleh massa. Deddy Mizwar tak ingin kasus serupa terjadi di wilayahnya.

"Jawa Barat sudah antisipasi duluan sebelum terjadi. Alhamdulillah kan," kata Deddy Mizwar usai memimpin Upacara Peringakatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Gedung Sate Bandung, Kamis (1/10).

Ia menuturkan salah satu bentuk antisipasi kejadian penganiayaan aktivitis lingkungan di Jawa Barat ialah dengan dibentuknya Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu. "Satgas itu melibatkan banyak pihak seperti Satpol PP hingga aparat penegak hukum yang lain seperti kepolisian," kata dia.

Menurut dia, peristiwa yang terjadi di Lumajang tersebut bisa juga terjadi di Jawa Barat jika tidak diantisipasi. "Ya ada potensi, tapi jangan sampai seperti itu kita hajar duluan makanya," kata dia.

Sebelumnya, dua aktivis antitambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yakni Salim Kancil dan Tosan dianiaya oleh massa hingga menyebabkan korban Salim meninggal dunia dan Tosan mengalami luka parah, tanggal 26 September 2015. Kedua korban kekerasan itu dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak dan keduanya dianiaya di tempat terpisah oleh puluhan orang suruhan dengan cara yang tidak manusiawi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement