REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Jet Tempur Rusia kembali melancarkan serangan pada hari kedua ke Suriah, Kamis (1/10). Sejumlah aktivis menyebut serangan Rusia turut menargetkan pemberontak yang didukung AS.
Menteri Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, pesawat tempur Rusia telah menghancurkan 12 target di Suriah termasuk pusat komando Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta dua gudang amunisi. Kementerian Pertahanan tak menampik ada kelompok tak teridentifikasi lain yang juga menjadi target serangan.
Konashenkov mengatakan, pesawat Rusia Su-25M dan Su-25 jet telah melancarkan 20 serangan mendadak pada Rabu dan Kamis. Ia menegaskan tidak ada daerah sipil yang menjadi target.
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan di Provinsi Hama, Kamis (1/10), menyasar kelompok yang didukung AS, Tajamu Alezzah. Kelompok ini juga menjadi target pada serangan sehari sebelumnya.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov mengatakan, Kamis, selain ISIS, Rusia juga menargetkan sejumlah kelompok lain yang sudah masuk dalam daftar target. "Organisasi dan target ini telah dipilih dan dikoordinasikan dengan angkatan bersenjata Suriah," ujarnya.
Sementara Putin mengatakan, Rusia akan memerangi kelompok teroris internasional, kemudian baru melanjutkan pembicaraan ke ISIS. Rusia merupakan sekutu dekat Rusia. Berulangkali Putin menolak resolusi DK PBB usulan Barat yang ingin menyudutkan Presiden Bashar al-Assad.