REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim gabungan dari TNI AD, AU, AL, Kepolisian, Basarnas, Intelijen, dan masyarakat mulai bergerak melakukan pencarian pesawat milik Aviastar rute Masamba-Makassar yang telah hilang kontak. Pencarian dipimpin Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin.
Kepala Dinas Personil Ladun Sultan Hasanuddin Letkol HKD Handaka menuturkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait yang bisa membantu melakukan pencarian dari pukul 17.00 Wita, saat pesawat Aviastar telah dinyatakan hilang kontak. Untuk pencarian pertama, tim gabungan telah mulai bergerak ke sekitar Kota Palopo.
"Yang jelas dari SAR malam ini kita sudah lakukan koordinasi dan menggelar peralatan untuk pencarian. Kita melihat kemungkinan yang bisa dilakukan malam ini. Paling memungkinkan yang di darat," ujar Letkol HKD Handaka, dalam jumpa pers di kantor Crisis Centre, Jumat (2/10).
Handaka menjelaskan, pencarian akan dilakukan dengan seluruh potensi baik melalui darat, laut dan udara. Pasalnya lokasi hilangnya pesawat Aviastar yang mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang ini belum diketahui secara pasti.
Sementara pencarian secara efektif akan dilakukan besok pagi, Sabtu (3/9) pukul 06.00 Wita. Dalam pencarian ini Lanud akan dibantu empat pesawat helli masing-masing milik PT Bosowa, PT Gasing, Aviastar dan TNI Angkatan Darat.
Kepala Bidang Keamanan Angkutan Udara dan Kelaik Udaraan Otoritas Bandara (Orban) V, Agus Sasongko mengatakan, pesawat Aviastar dengan jenis DHC6 merupakan pesawat yang hanya bisa digunakan dengan visual flight di siang hari. Kemampuan terbang pesawat Aviastar berkisar tiga jam dengan avtur sebanyak 2.300 pon dengan ketinggian mencapai 8.000 kaki.
Agus menjelaskan, pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar bertolak dari bandara Andi Djemma sekitar pukul 14.25 Wita, dengan waktu terbang sekitar 1 jam 15 menit. Artinya pesawat tersebut seharusnya bisa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15.39 Wita.
Sebelum melakukan lepas landas, pesawat Aviastar melakukan kontak dengan menara Air Traffic controller (ATC) Sultan Hasanuddin pada pukul 14.25. Selang delapan menit tepatnya pukul 14.33 Wita, pesawat Aviastar kembali melakukan kontak. Namun tiga menit kemudian, 14.36 Wita, ATC Makassar tidak bisa mendapat kontak dari kru pesawat.
"Setelah tiga jam dari lost contact/, kita langsung pastikan kalau perawat ini terjadi apa-apa. Kita langsung berkoordinasi dengan semua pihak melakukan pengecekan," ungkap Agus.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Makassar Deden Ridwansyah menuturkan bahwa personil Basarnas Bone telah digerakan sekitar delapan orang ke Palopo. Selain itu Basarnas Palu pun akan membantu dalam pencarian. "Peralatan kami baru peralatan darat yang digunakan. Malam ini kita bergerak," papar Deden.