REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) telah merampungkan pengumpulan data Antimortem sekunder. Data tersebut milik 7 penumpang dan 3 kru pesawat milik Aviastar yang hilang kontak, Jumat (2/10).
Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, data antimortem sekunder telah dilakukan di tiga tempat berbeda yaitu Bandara Sultan Hasanuddin, salah satu hotel serta rumah sakit Bhayangkara. Data-data sekunder seperti warna kulit, pakaian terakhir hingga barang yang biasa digunakan para korban telah dikumpulkan tim DVI.
"Data dari sanak saudanya sudah lengkap. Nanti tinggal dicocokan dengan data primer yang ada di lapangan," ungkap Barung saat ditemui di Crisis Center Bandara Sultan Hasanuddin, Sabtu (3/10).
Setelah lengkap, semua pos DVI disatukan di satu tempat di RS Bhayangkara. Hal ini dilakukan agar semua pemeriksaan bisa lebih mudah. Sementara untuk skenario pencocok data, ada dua skenario yang akan dilakukan oleh tim DVI, pertama di lapangan dan yang kedua di RS Bhayangkara.
Sementara untuk DVI di lapangan, Barung menjelaskan terdapat dua pos yang berada di lapangan. Satu berada di Kota Palopo dan satu di Kab. Luwu.