Senin 05 Oct 2015 22:10 WIB

Relawan Dompet Dhuafa Datangi Rumah Korban Asap

Umat muslim di kota Palembang melaksanakan salat Idul Adha mengenakan masker di Bundaran Air Mancur Masjid Agung SMB II yang diselimuti kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/9).
Foto: Antara
Umat muslim di kota Palembang melaksanakan salat Idul Adha mengenakan masker di Bundaran Air Mancur Masjid Agung SMB II yang diselimuti kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengungkapkan, rencananya mulai pekan kedua Oktober program Homeschooling bergulir di tiga lokasi di Riau yakni Pekanbaru, Kampar, dan Pelelawan. Para relawan guru akan mendatangi ke rumah-rumah untuk memberikan berbagai materi.

Sejak awal bencana asap terjadi, Dompet Dhuafa bersinergi dengan berbagai cabang yang berada di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Utara.

Sebanyak 55.792 masker telah disebar kepada masyarakat di Palembang, Pekanbaru, Padang, Jambi, Medan, dan Pontianak yang terdampak bencana asap.

Di wilayah terdampak tersebut, hampir semua sektor kegiatan terkena dampak dari bencana asap. Tahun ini, kawasan sebaran titik panas dari dampak tersebut terus meluas.

Di Sumatera, kabut asap menyelimuti 80 persen wilayah. Paling tidak sebanyak 25,6 juta jiwa terpapar asap, yaitu 22,6 juta jiwa di Sumatera dan tiga juta jiwa di Kalimantan. Bencana kabut asap ini memicu keprihatinan beberapa pihak bahkan kabut asap tersebut berdampak sampai negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.

Dari sektor ekonomi, kesehatan hingga pendidikan terkena imbasnya. Banyak sekolah yang diliburkan, bahkan Dinas Pendidikan di Riau menambah waktu libur siswa didik di semua level sekolah sampai sepekan kedepan lantaran masih memburuknya kondisi udara.

Dampak terburuk lainnya adalah kesehatan masyarakat di wilayah bencana tersebut semakin memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau pada pertengahan September telah di atas level berbahaya mencapai angka 984 polutan standar indeks (psi). Kondisi tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status darurat asap pada Provinsi Riau.

Kini ratusan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 4 Oktober 2015, sebanyak 222.984 orang terkena ISPA di Sumatera dan Kalimantan. Sumatera Selatan merupakan wilayah terbanyak orang yang menderita ISPA, yaitu 74.589.

Sebab itu, Dompet Dhuafa bersama dengan lembaga kemanusiaan lainnya menyerukan kepada pihak berwenang agar mengatasi asap ini secepatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement